Sebanyak 31 pegawai Badan Meterologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) reaktif virus corona (Covid-19) berdasarkan hasil dari rapid test. Atas temuan tersebut, kantor pusat BMKG ditutup sementara.
"Iya betul ditutup (sementara)," kata Kepala Bidang Humas BMKG, Taufan Maulana saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, pada hari Kamis, 13 Agustus 2020.
"Jangan sampai salah persepsi ya. Jadi (pegawai) masih reaktif. Masih akan swab lanjutan," ujarnya.
Taufan masih belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut terkait pembukaan kantor BMKG kembali.
Komandan Koramil Tanjungsari Kapten Infanteri Dedi Ruanto mengatakan, Wawan dan Andri tewas di tempat kejadian, sedangkan dua lainnya, Yadi dan Mansyur, tewas satu jam setelah tiba di puskesmas.
Baca juga: Serangan Steve Bannon Terhadap Beijing Sebagai Proteksi Bill Gates Dan Faucy.
Baca juga: Perjalanan Panjang Kriminal Dr. Faucy.
Sementara itu, Kepala Pusat Gempa dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono berkata pihaknya tetap bekerja meski kantor pusat tutup.
"Operasional gempa bumi tsunami saat ini masih dioperasionalkan dari ruang pusat gempa nasional lantai 2 gedung c," kata Rahmat.
Lebih lanjut dia mengatakan pihaknya kini sedang koordinasi dengan Pusat Gempa Regional (PGR) 3 untuk mengambilalih operasional gempa bumi dan tsunami.
"Nantinya operasional akan di backup oleh pusat gempa regional 3 Bali," ujarnya.
Tes terakhir di Kantor Pusat dilaksanakan pada 12 Agustus 2020 dan terkonfirmasi hasil tes yang menunjukkan reaktif pada sejumlah pegawai, namun masih perlu dilakukan tes selanjutnya untuk mengkonfirmasi secara lebih akurat hal tersebut, melalui tes swab dan PCR yang hasilnya akan keluar 3-5 hari ke depan.
BMKG Pusat telah melakukan beberapa kali tes cepat untuk memonitor perkembangan kesehatan para pegawai yang bertugas operasional di Kantor pada masa pandemi covid-19.
No comments:
Post a Comment