Ledakan kuat yang terjadi di dekat pusat ibukota Lebanon dan menyebabkan banyak orang terluka telah digambarkan sebagai "bencana nasional yang mirip dengan Hiroshima" oleh gubernur kota.
Israel tidak ada hubungannya dengan ledakan besar yang mengguncang Beirut pada 4 Agustus, saluran TV parlemen negara itu telah mengumumkan. Pernyataan serupa dibuat oleh seorang pejabat Israel anonim dalam wawancara dengan Reuters, sementara Menteri Luar Negeri negara itu Gabi Ashkenazi menuduh bahwa ledakan itu kemungkinan kecelakaan yang disebabkan oleh kebakaran.
Pada saat yang sama, seorang wakil untuk Pasukan Pertahanan Israel telah menolak untuk mengomentari penyebab ledakan, khususnya pada tuduhan bahwa Israel mungkin berada di belakangnya.
"Kami tidak mengomentari laporan media asing", kata juru bicara IDF.
Kelompok Hizbullah yang bermarkas di Libanon juga membantah tuduhan bahwa ledakan itu adalah hasil dari serangan rudal terhadap tembolok senjata yang diklaim di pelabuhan, tempat pusat ledakan terletak, OTV Lebanon melaporkan.
Baca juga: Serangan Steve Bannon Terhadap Beijing Sebagai Proteksi Bill Gates Dan Faucy.
Baca juga: Perjalanan Panjang Kriminal Dr. Faucy.
Tanggapan kelompok itu datang di tengah meningkatnya ketegangan antara mereka dan militer Israel, yang baru-baru ini membunuh seorang anggota Hizbullah dalam serangan rudal di Suriah. Pada saat yang sama, Hizbullah telah dituduh melakukan pemboman di Libanon di masa lalu, dengan empat dari anggotanya saat ini diadili secara in absentia karena ledakan yang menewaskan mantan Perdana Menteri Lebanon Rafiq Hariri bersama dengan 21 orang lainnya pada tahun 2005.
Penyebab ledakan besar di dekat pusat ibukota Libanon, yang menewaskan sedikitnya 10 orang dan puluhan lainnya terluka, masih belum diketahui. Jumlah korban persis belum akan dirilis oleh pemerintah Libanon. Gubernur Beirut telah menyebut ledakan itu sebagai "bencana nasional yang mirip dengan Hiroshima", sementara perdana menteri Libanon menyatakan hari Rabu sebagai hari berkabung nasional.
Sedangkan salah satu media berita Israel Israel Hayom merilis Israel meminta Lebanon bertanggung jawab atas serangan Hizbullah
Masih dalam media tersebut juga menyebutkan, bahwa, Menteri Pertahanan Benny Gantz pada hari Kamis menginstruksikan IDF untuk mengebom infrastruktur Lebanon jika Hezbollah membahayakan tentara atau warga sipil Israel.
Seorang pejabat senior pertahanan memberi tahu Israel Hayom bahwa Gantz mengeluarkan perintah untuk mempersiapkan tanggapan semacam itu selama pertemuan pada hari Kamis dengan Kepala Staf IDF Letnan Jenderal Aviv Kochavi dan anggota staf umum lainnya.
Dalam pertemuan hari Kamis, Kochavi mempresentasikan posisi IDF mengenai masalah ini, dengan mengatakan Israel harus menuntut Hezbollah dan pemerintah Libanon bertanggung jawab atas setiap serangan di masa depan dan konsekuensinya.
No comments:
Post a Comment