Nicolas Maduro: Saya Akan Menjadi Orang Pertama di Venezuela yang Mendapatkan Vaksinasi Terhadap COVID-19
Caracas telah menunjukkan minat pada vaksin Rusia yang baru-baru ini disetujui, Sputnik V. Vaksin tersebut akan diluncurkan secara luas paling cepat pada Januari 2021, dan jangka waktu pengiriman ke Venezuela masih belum jelas.
Presiden Venezuela Nicolas Maduro mengatakan dia akan menjadi orang pertama yang mendapatkan vaksinasi ketika vaksin COVID-19 tiba di negara itu.
"Saya senang Rusia akan menjadi negara pertama di dunia yang memvaksinasi penduduknya," kata Maduro dalam pidato yang disiarkan televisi pada hari Minggu.
“Akan ada saatnya kita semua divaksinasi, dan yang pertama divaksinasi adalah saya. Saya akan mendapatkan vaksinnya, saya akan memberi contoh, ”tambahnya.
Baca juga: Serangan Steve Bannon Terhadap Beijing Sebagai Proteksi Bill Gates Dan Faucy.
Baca juga: Perjalanan Panjang Kriminal Dr. Faucy.
Maduro mengatakan pemerintah kemudian akan memvaksinasi petugas kesehatan, orang tua, dan mereka yang memiliki kondisi kesehatan.
Dia kemudian menuduh Amerika Serikat memblokir pasokan obat ke Venezuela, dengan menyebut utusan khusus Donald Trump, Elliott Abrams.
"Mereka menganiaya kami", tambahnya. “Kami akan membeli obat-obatan melawan virus corona dan mereka menganiaya kami, mereka menelepon perusahaan dan memberi tahu mereka, 'Jangan jual vaksin ke Venezuela'”.
Selasa lalu, Rusia menjadi negara pertama yang mendaftarkan vaksin melawan virus corona. Vaksin tersebut, yang disebut Sputnik V dan dikembangkan oleh lembaga penelitian Gamaleya yang berbasis di Moskow, menggunakan dua jenis adenovirus, yang biasanya menyebabkan pilek ringan, untuk memicu respons kekebalan.
Sputnik V berjanji untuk membantu orang mengembangkan kekebalan terhadap COVID-19 selama dua tahun. Petugas kesehatan adalah yang pertama divaksinasi dan peluncuran nasional dijadwalkan pada Januari 2021.
Dana kekayaan kedaulatan Rusia (RDIF) mengatakan telah menerima aplikasi awal untuk lebih dari 1 miliar dosis vaksin dari 20 negara.
Sergei Melik-Bagdasarov, duta besar Rusia untuk Venezuela, mengatakan pekan lalu bahwa pemerintah Maduro telah menunjukkan minat untuk memperoleh vaksin tersebut.
Dia menekankan, bagaimanapun, bahwa terlalu dini untuk menyebutkan jangka waktu tertentu untuk pengiriman karena sanksi sepihak AS menghambat proses tersebut.
Venezuela pada hari Minggu melaporkan 1.148 kasus virus korona baru dan 5 kematian baru, menjadikan jumlah total pasien yang terinfeksi menjadi 33.755 dan total jumlah kematian menjadi 281, menurut angka pemerintah.
No comments:
Post a Comment