Keluhan orang tua murid di sebuah sekolah dasar di Bogor tentang sikap guru saat memberikan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) viral di media sosial.
Orang tua murid bernama Anung itu curhat di medsos karena istrinya dikeluarkan dari grup WhatsApp sekolah karena mencoba memberi masukan kepada sang guru.
Anung menulis cuitannya di medsos tersebut. Anung mengeluhkan wali kelas anaknya yang memberikan tugas pelajaran dari Lembar Kerja Siswa atau LKS hingga 5 lembar dan ditambah dari buku paket tanpa penjelasan serta hanya di-share di grup pesan singkat kelas anaknya.
Menurut Anung, istrinya yang kewalahan dengan tugas sekolah anaknya itu mencoba memberikan masukan kepada sang guru agar memberi penjelasan yang lebih lengkap. Alih-alih memberikan penjelasan, guru SD itu malah mengeluarkan istri Anung dari grup WA kelas.
“Saat kita dikeluarkan dari WAG kelas, otomatis anak gue gak bisa lagi mengikuti pelajaran apapun dan putus semua informasi dari sekolahnya. Apakah artinya anak gue dengan ini (dikeluarkan dari WAG Kelas) juga otomatis dikeluarkan dari sekolah?. Apa haram kita kritik guru?” cuit Anung.
Setelah cuitannya viral dan mendapat banyak komentar dari Netizen, Anung langsung dihubungi kepala sekolah anaknya. Pihak sekolah berjanji menindaklanjuti kesalahpahaman antara istri dan guru anaknya itu.
Kepala Bidang Pembinaan Sekolah Dasar pada Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor Nur Janah mengatakan informasi tersebut akan segera ditindaklanjuti. Keluhan orang tua akan menjadi bahan evaluasi dengan pihak sekolah selama menjalankan pembelajaran jarak jauh atau belajar online pada pandemi ini.
“Ini akan kita bawa dan bahas juga di saat rapat evaluasi dengan pihak sekolah selama pandemi ini, serta berlaku untuk semua sekolah yang lainnya. Artinya bukan hanya sekolah yang bersangkutan saja,” kata Nur.
Nur mengatakan selama pembelajaran jarak jauh atau belajar online, Dinas Pendidikan memang banyak menerima aduan tentang pendidikan anak usia sekolah dasar dari para orang tua. Nur menyebut, dia berharap sekolah tatap muka bisa kembali dibuka atau dilaksanakan.
“Namun di saat pandemi ini, apalah daya. Kekurangan tentu pasti ada, tapi harap dimaklum,” ucap Nur.
No comments:
Post a Comment