Thursday 30 July 2020

Kantor Kemhan Daerah Ditutup? Salim Said: Sebagai Ilmuwan Politik, Saya Merasa Aneh

Kantor Kemhan Daerah Ditutup? Salim Said: Sebagai Ilmuwan Politik, Saya Merasa Aneh




Pemerintah melalui Kementerian Pertahanan dikabarkan telah menutup seluruh kantor perwakilan di daerah. Kabar ini pun membuat pengamat militer senior, Salim Said keheranan.




Dia lantas menerangkan, di zaman Orde Baru, beban tugas kantor Kemhan di daerah ini ada di pundak Kodam, Kodim, dan Korem. Mereka turut mengurusi masalah sistem administrasi dan tata kelola sumber daya negara.


Kemudian di zaman reformasi, muncul kebijakan agar Kodam, Korem, dan Kodim fokus pada pengarahan pasukan dan tidak lagi mengurusi hal administratif pertahanan.


“Jadi semestinya ada kantor pertahanan di luar pusat sebagai implementasi pelaksanaan dari supremasi sipil. Jadi kodam itu tidak bikin kebijakan otoritas sipil,” ucap Salim Said kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (29/7).


Baca juga: Serangan Steve Bannon Terhadap Beijing Sebagai Proteksi Bill Gates Dan Faucy.


Baca juga: Perjalanan Panjang Kriminal Dr. Faucy.


Dia mengaku heran dengan kebijakan Kemhan menutup kantor perwakilan daerahnya di seluruh Indonesia. Pasalnya, sejumlah kementerian maupun lembaga telah memiliki kantor perwakilan di masing-masing daerah.


“Jadi, sebagai ilmuwan politik saya merasa aneh, sudah ada kantor perwakilan di daerah itu ditutup. Sebab, kan lembaga lain kementerian lain punya perwakilan, saya tahu di dekat rumah saya di Cipinang ini ada perwakilan Kementerian Agama di Jakarta,” ujarnya.


Pihaknya menerangkan tentara bukan hanya memikirkan strategi perang, namun ada hal yang lebih urgen mengenai hal lain di luar peperangan.


”Jadi, kan banyak kegiatan tentara di luar perang, bukan perang saja tentara kita. Soal teritorial atau apa, itu mestinya ada perwakilan kementerian pertahanan,”ucapnya.




“Kementerian pertahanan itu, tangan presiden dalam bidang pertahanan dan itu kebijakannya dilaksanakan di seluruh Indonesia,” demikian Salim Said.


Pengamat militer pertahanan Connie Rahakundini Bakrie/Net


Jika kabar itu benar, Connie justru mempertanyakan siapa yang kini memegang fungsi sebagai representatif kantor-kantor di daerah tersebut.


“Keputusan untuk meneruskan atau menganulir atau menghapus kebijakan, menteri satu ke menteri lainnya, sah-sah saja. Karena, itu ada di tangan menteri yang sedang menjabat, termasuk menteri pertahanan,” ujarnya sesaat lalu, hari Kamis, 30 Juli 2020.


“Tetapi pertanyaan saya ketika kantor perwakilan kemhan di daerah dihapuskan, lalu peran fungsinya akan digantikan oleh siapa?” tanyanya.


“Di LN kita ada Atase Pertahanan. Nah di dalam negeri seharusnya kantor perwakilan Kemhan di daerah yang fungsinya memberikan masukan-masukan dari daerah pada Dirjen Strategi Pertahanan Kemhan,” paparnya.


Kantor perwakilan daerah untuk Kemenhan, menurutnya sangat dibutuhkan. Ini lantaran kantor tersebut berfungsi sebagai penyambung lidah kondisi di daerah soal pertahanan nasional kepada kantor pusat di Jakarta.


“Artinya, jika tidak ada "penggantinya" maka fungsi strategi pertahanan Kemhan tidak bisa berjalan utuh,” tutupnya.


Di satu sisi, tidak seperti biasanya Jurubicara Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak, menolak telepon saat dihubungi redaksi Kantor Berita Politik RMOL untuk mengkonfirmasi kabar penutupan kantor tersebut.





















Update kasus virus corona ditiap negara




No comments: