Wednesday, 22 July 2020

Satu Pimpinan Positif Covid-19, Kampus UNS Solo Ditutup Sementara, Berawal dari Acara Kementerian

Satu Pimpinan Positif Covid-19, Kampus UNS Solo Ditutup Sementara, Berawal dari Acara Kementerian




Gedung kantor pusat kampus Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo ditutup sementara. Tak hanya gedung kantor pusat, sejumlah fasilitas kampus juga ditutup sementara. Keputusan ini diambil sebagai langkah pencegahan penularan Covid-19. Hal ini dilakukan setelah satu pimpinan UNS Solo dinyatakan positif Covid-19.

.


Pelacakan pun dilakukan untuk mengetahui sumber penularan virus corona. Seluruh jajaran pimpinan kampus UNS Solo juga memenangkan tes swab. Tak hanya itu, keluarga pimpinan UNS yang positif Covid-19 juga menjalani swab test.


Rektor UNS Jamal Wiwoho pun angkat bicara terkait keputusan penutupan kampus untuk sementara. Selain itu, kegiatan UTBK tetap berjalan meski kampus ditutup sementara.


Berikut fakta ditutupnya kampus UNS karena satu pimpinan positif Covid-19.


Baca juga: Perjalanan Panjang Kriminal Dr. Faucy.


Baca juga: Serangan Steve Bannon Terhadap Beijing Sebagai Proteksi Bill Gates Dan Faucy.


Rektor UNS Jamal Wiwoho mengatakan, tes swab kepada jajarannya dilakukan setelah berlangsungnya acara penandatanganan MoU dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) di Solo, Selasa, 14 Juli 2020.


Setelah acara berlangsung, dia mendapatkan informasi bahwa ada delapan orang dari rombongan tamu yang terkonfirmasi positif Covid-19.


Dari situlah Jamal dan sejumlah jajarannya yang menghadiri acara itu menjalani tes swab.


"Kami sore mendapatkan informasi dari humas bahwa delapan orang dari kementerian itu ternyata dinyatakan positif Covid-19. Kami segera melakukan konsolidasi dengan teman-teman agar yang ikut satu hotel segera untuk tes swab," ungkapnya dalam jampa pers secara daring di Solo, Jawa Tengah, Selasa, 21 Juli 2020.


Hasil tes swab kemudian keluar dengan hasil seluruhnya negatif.


Tes swab kemudian menyasar kepada seluruh jajaran pimpinan kampus. Secara mengejutkan, salah satu pimpinan UNS dinyatakan positif Covid-19. Namun Jamal tidak membeberkan identitas ataupun jabatan pimpinan yang dimaksud.





"Pada Minggu malam kami memperoleh informasi bahwa ada salah satu pimpinan yang hasil swab-nya itu positif," kata dia.


Pelacakan terus dilakukan hingga menyasar keluarga pimpinan UNS tersebut. Dikutip dari TribunSolo.com, anak, istri, hingga sopir pimpinan tersebut telah diswab dan hasilnya negatif. Namun hasil swab salah satu anaknya yang bekerja di rumah sakit masih belum keluar.


Pihak kampus kemudian memutuskan untuk menutup kantor pusat atau gedung rektorat dan sejumlah fasilitas kampus.


"Karena itu kami mengambil langkah cepat yang berupa pada saat Senin pagi kantor pusat, auditorium, rumah dinas serta tempat-tempat yang disinggahi itu dilakukan penyemprotan disinfektan," kata dia.


Di kantor pusat, kata Jamal, tidak boleh ada aktivitas kecuali benar-benar penting.


Rektor pun mengaku harus berkantor di tempat lain selama beberapa hari ke depan.


"Kami mengambil kebijakan tiga hari Senin, Selasa, Rabu atau bahkan sampai Kamis itu kantor pusat kami lockdown. Hanya orang-orang tertentu saja yang bisa ke kantor pusat," kata dia.


Meski sejumlah fasilitas ditutup, Jamal memastikan pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) dalam Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMTPN) tetap berjalan.


Mulai Senin kemarin, UTBK memasuki gelombang kedua.


"Saya akui bahwa sekarang ini mulai tanggal 20 sampai 29 Juli 2020 ada gelombang kedua tes SBMPTN dengan sistem UTBK," kata Jamal dikutip dari TribunSolo.com.


Namun dengan adanya pimpinan yang positif Covid-19, pihak kampus melakukan pengetatan di akses masuk. Hanya peserta UTBK yang boleh masuk. Itu pun wajib melalui pengecekan protokol kesehatan.


Bagi peserta dari luar kota, Jamal mensyaratkan mereka harus membawa surat keterangan sehat.


"Dari luar kota eks Karesidenan Surakarta, maka harus ada izin khusus, yaitu surat kesehatan tapi kalau Solo dan sekitarnya tidak," tambahnya.




































Update kasus virus corona ditiap negara




No comments: