Tuesday 21 July 2020

Video : Pertahanan Udara Suriah Mencegah 'Target Musuh' di Damaskus, Beberapa Terluka

Video : Pertahanan Udara Suriah Mencegah 'Target Musuh' di Damaskus, Beberapa Terluka
Rusia adalah salah satu dari beberapa negara yang berlomba untuk mengembangkan vaksin virus corona yang dicari.
Kantor Berita Moskow




Ledakan dilaporkan di langit di atas Damaskus Senin malam ketika pertahanan udara Suriah mencegah proyektil yang masuk.

.


Video yang diposting di media sosial menunjukkan rudal anti-udara terbang di al-Kiswah, sebuah kota di barat daya ibukota Suriah, Senin malam. Mengutip sumber-sumber militer, Kantor Berita Arab Suriah melaporkan bahwa serangan itu mengakibatkan cedera tujuh tentara Suriah.






Baca juga: Perjalanan Panjang Kriminal Dr. Faucy.


Baca juga: Serangan Steve Bannon Terhadap Beijing Sebagai Proteksi Bill Gates Dan Faucy.




Sementara belum ada klaim definitif tentang asal-usul serangan rudal tersebut, para analis mencatat di Twitter bahwa aktivitas udara sangat berat di Israel utara. Angkatan Udara Israel telah melancarkan serangan udara berkali-kali di masa lalu ke wilayah Suriah, seringkali menargetkan Iran atau yang diduga instalasi Iran.


Sky News melaporkan Observatory Suriah untuk Hak Asasi Manusia, sebuah organisasi yang berbasis di London, telah mengklaim itu adalah serangan Israel.




Sebuah stasiun berita lokal melaporkan rudal itu menargetkan Bandara Internasional Damaskus serta posisi Iran di pedesaan di luar al-Kiswah. Seorang analis mencatat sebuah pesawat kargo Iran telah mendarat di bandara malam sebelumnya.




Kementerian "berharap untuk menyelesaikan persidangan ... sebelum jatuh," tambahnya.


Dalam insiden yang mungkin terkait, sebuah ledakan besar dilaporkan di Dataran Tinggi Golan, daerah perbatasan yang direbut Israel dari Suriah dalam perang 1967, tak lama setelah serangan udara. Media pemerintah Suriah melaporkan jet-jet Israel memasuki Suriah atas serangan mereka di dekat kota Goldal Shams di utara Golan.


































Update kasus virus corona ditiap negara




No comments: