Thursday 9 July 2020

Tes Rapid, 65 Pegawai Pemprov Aceh Reaktif Covid-19

Tes Rapid, 65 Pegawai Pemprov Aceh Reaktif Covid-19
Ilustrasi rapid test ASN di Aceh. (ANTARA FOTO/SYIFA YULINNAS).


Sebanyak 65 orang Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Tenaga Kontrak di lingkungan Sekretariat Daerah Pemerintah Provinsi Aceh dinyatakan reaktif covid-19. Hal itu diketahui berdasarkan hasil rapid test.




Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Aceh, Saifullah Abdulgani mengatakan, rapid test itu awalnya diikuti 903 ASN dan tenaga kontrak. Mereka bersedia di rapid test untuk memetakan penyebaran virus corona.


"Hasil rapidnya 65 orang reaktif," kata Saifullah Abdulgani saat dikonfirmasi, hari Kamis, 9 Juli 2020.


Dia menambahkan, mereka yang reaktif kemudian menjalani tes lanjutan dengan tes swad PCR di laboratorium Balitbangkes Aceh. Hal itu untuk menentukan apakah mereka terpapar positif corona atau tidak.


"Sesuai protokol, mereka dilanjutkan dengan pengambilan swab. Karena hasil rapid test ini belum tentu positif covid-19 harus diuji lewat test swab," ucapnya.


Baca juga: Tips Beraktivitas Di New Normal.


Baca juga: Jam Kerja 2 Sif Jakarta, Berikut Aturan Yang Harus Dipatuhi.


Hingga saat ini pihaknya masih menunggu hasil tes swab tersebut dari Balitbangkes Aceh. "Hasil swab masih belum keluar, kami masih menunggu," ucapnya.


Untuk sementara waktu, mereka yang dinyatakan reaktif lewat rapid test dan sesuai protokol penanganan covid-19, harus menjalani isolasi mandiri, dan tidak diperkenankan masuk kantor. Namun, mereka tetap bekerja dari rumah secara daring sembari menunggu hasil swab keluar.


"Mereka situasinya masih belum terkonfirmasi, otomatis mereka menjalani isolasi mandiri sesuai protokol. Mereka tetap bisa membantu pekerjaan kantor secara online dari rumah," katanya.


Hingga saat ini secara kumulatif, pasien positif corona di Aceh sudah mencapai 89 orang. Pasien yang sedang dirawat sebanyak 44 orang, sudah sembuh 42 orang, dan 3 orang meninggal dunia.




























Update kasus virus corona di tiap negara




No comments: