Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menegaskan lima daerah Jawa Barat zona oranye penyebaran COVID-19 yakni Kota Bogor, Kota Bandung, Kota Bekasi, Depok dan Kota Cimahi.
.Sedangkan, 22 daerah lainnya masuk ke dalam zona kuning atau zona dengan risiko penularan COVID-19 yang lebih rendah. Hal ini menandakan, belum ada zona hijau di Jawa Barat.
“Maka per minggu ini sudah kita geser hasilnya adalah 22 daerah, masuk zona risiko rendah atau kuning. Hanya lima yang masuk kategori resiko sedang,” kata Ridwan Kamil di Gedung Sate, Kota Bandung, hari Senin, 20 Juni 2020.
Mulai pertengahan Juli, Pemprov Jabar menerapkan rating hitam, merah, oranye, kuning dan hijau untuk menggambarkan situasi Covid 19 di Jawa Barat.
Baca juga: Perjalanan Panjang Kriminal Dr. Faucy.
Baca juga: Serangan Steve Bannon Terhadap Beijing Sebagai Proteksi Bill Gates Dan Faucy.
“Ini mengindikasikan COVID-19 di Jawa Barat lokasinya di situ lagi, di situ lagi. Kalau enggak dibawa dari Bodebek, ke wilayah Bandung Raya. Di luar itu Insya Allah terkendali, dinamikanya sangat berbeda-beda,” ucap Kang Emil.
Kang Emil mengatakan, saat ini gugus tugas juga tengah menghitung level kewaspadaan COVID-19 hingga ke tingkat kecamatan-kecamatan. “Wacana pembukaan sekolah di zona hijau yang saya kira akan kita bahas lebih lanjut lagi,” tutur Kang Emil.
"Kementerian Kesehatan Rusia akan membuat keputusan tentang efektivitas zat berdasarkan hasil" tes biokimia, universitas mengatakan dalam siaran pers 3 Juli.
Kementerian "berharap untuk menyelesaikan persidangan ... sebelum jatuh," tambahnya.
Pusat Penelitian Gamalei sebelumnya mengatakan pada bulan Mei bahwa para ilmunya sendiri mengelola sendiri vaksin tersebut, suatu langkah yang dikritik oleh beberapa ahli.
Keputusan untuk melibatkan masyarakat umum dalam uji coba vaksin menggarisbawahi keinginan Rusia untuk bergerak maju cepat dengan pengujiannya terhadap vaksin coronavirus yang dicari.
Rusia memiliki jumlah infeksi coronavirus tertinggi keempat di dunia setelah Amerika Serikat, Brasil, dan India. Kremlin sebelumnya mengatakan para ilmuwan negara itu mengerjakan hampir 50 proyek vaksin yang berbeda, sementara para ilmuwan mengatakan mengembangkan vaksin adalah "masalah prestise nasional."
Meskipun perlombaan untuk mengembangkan vaksin yang akan membantu populasi mengembangkan kekebalan kawanan sedang berjalan di seluruh dunia, penelitian terbaru menunjukkan bahwa pasien tanpa gejala dapat memiliki respon kekebalan yang lebih lemah terhadap Covid-19 karena antibodi mereka memudar sedini dua bulan setelah infeksi .
No comments:
Post a Comment