Wednesday, 29 July 2020

UE membeli obat virus corona remdesivir

UE membeli obat virus corona remdesivir
FOTO FILE: Seorang teknisi laboratorium memegang obat yang mengobati penyakit coronavirus (COVID-19) "Remdesivir" di Fasilitas Eva Pharma di Kairo, Mesir 25 Juni 2020.
REUTERS/AMR ABDALLAH DALSH/FILE FOTO




Bloc setuju untuk membayar $73,9 juta untuk memperoleh dosis yang cukup dari pembuat obat Gilead untuk merawat sekitar 30.000 pasien.




Eksekutif Uni Eropa mengatakan pada hari Rabu bahwa mereka telah setuju untuk membeli pasokan terbatas obat COVID-19 remdesivir dari produsen obat AS Gilead (GILD.O) untuk mengatasi kebutuhan jangka pendek pasien Eropa, dan berharap dapat memesan lebih banyak lagi kemudian.


Anti-virus adalah satu-satunya obat yang sejauh ini diizinkan di UE untuk mengobati pasien dengan gejala COVID-19 yang parah, tetapi hampir semua persediaan yang tersedia telah dibeli oleh Amerika Serikat.


Komisi Uni Eropa telah setuju untuk membayar €63jt ($74juta) untuk membeli dosis yang cukup untuk merawat sekitar 30.000 pasien, katanya dalam sebuah pernyataan.


Baca juga: Serangan Steve Bannon Terhadap Beijing Sebagai Proteksi Bill Gates Dan Faucy.


Baca juga: Perjalanan Panjang Kriminal Dr. Faucy.


Amerika Serikat menandatangani kesepakatan dengan Gilead pada bulan Juni untuk lebih dari 500.000 program perawatan, yang menyumbang sebagian besar output perusahaan hingga September.


Harga yang dibayarkan oleh UE tampaknya sejalan dengan nilai tukar pada akhir Juni ketika Gilead menetapkan harga $2.340 per pasien untuk negara-negara kaya, meskipun sebagian besar pasien di Amerika Serikat dikenakan tarif yang lebih tinggi.


"Perjanjian ini konsisten dengan penetapan harga yang diumumkan sebelumnya," kata Gilead dalam sebuah pernyataan.


"Kontrak ini menggunakan biaya rata-rata per dosis 345 euro," kata seorang juru bicara UE kepada Reuters, dengan total enam dosis per pasien.


Dia menambahkan bahwa harga yang disepakati adalah valid "untuk periode akses pasokan terbatas ke perusahaan," menandakan bahwa itu bisa berubah di akhir tahun.




Komisi mengatakan batch ini akan membahas "hanya kebutuhan mendesak", dan bahwa itu sudah bekerja untuk mengamankan dosis baru mulai Oktober.


Sebagian besar negara-negara Eropa telah melewati puncak pandemi COVID-19 tetapi gelombang infeksi baru dalam beberapa hari terakhir telah mendorong negara-negara untuk memperkenalkan kembali pembatasan.


Sementara jumlah rawat inap meningkat di Eropa, mereka tetap jauh di bawah ketinggian wabah pada bulan Maret dan April, ketika banyak rumah sakit kewalahan.






















Update kasus virus corona ditiap negara




No comments: