Wednesday, 10 November 2021

Imam Besar Al Azhar Tolak Penggabungan Agama

Imam Besar Al Azhar Tolak Penggabungan Agama

Imam Besar Al Azhar Tolak Penggabungan Agama


Imam Besar Al Azhar Sheikh Ahmed Al Tayyeb Kredit image: arsip Berita Teluk







Cairo - Imam Besar Al Azhar, Sheikh Ahmed Al Tayyeb, telah mengecam seruan untuk menyatukan tiga agama surgawi menjadi satu keyakinan, dengan mengatakan bahwa saran tersebut bertentangan dengan kebebasan berkeyakinan.







Akibat insiden ini, 4 orang dikabarkan meninggal dunia di lokasi kejadian.


"Seruan-seruan ini, tampaknya, bertujuan untuk memadukan Yudaisme, Kristen, dan Islam dalam satu agama bernama Abrahamisme atau agama Ibrahim," kata ulama terkemuka itu pada upacara di Kairo yang menandai peringatan sebuah lembaga Islam-Koptik, hari Selasa, 09/11/2021.


"Seruan ini, yang mirip dengan seruan globalisasi, mengakhiri sejarah, etika global, dan lainnya muncul untuk mempromosikan kebersamaan dan persatuan antar-manusia, pun juga menghapus penyebab percekcokan dan konflik."


"Berdasarkan keyakinan agama surgawi kami, kami percaya tidak mungkin bagi manusia untuk setuju pada satu agama, mengingat perbedaan dalam masyarakat seperti warna, keyakinan, pikiran, bahasa, dan bahkan sidik jari," katanya.


Ia kemudian berkata, "Semua ini adalah fakta historis dan ilmiah, dan sebelumnya ini adalah fakta yang dikonfirmasi oleh Al-Quran."


Al Tayyeb sendiri merupakan aktivis dialog antar-agama.


Sebelumnya, Al Tayyeb dan Paus Fransiskus menandatangani Dokumen Persaudaraan Manusia, yang juga dikenal sebagai Deklarasi Abu Dhabi di Uni Emirat Arab. Dokumen ini menggarisbawahi nilai-nilai toleransi, perdamaian, dan kebebasan beragama.


Sebagaimana dilansir The National News, Islam, Kristen, dan Yudaisme adalah tiga agama utama Abraham. Para penganutnya menganggap Abraham sebagai nabi atau figur bapak yang penting.


Ketiga agama tadi mengangkat kisah Abraham yang bersedia mengorbankan anaknya untuk Tuhan. Saat Abraham hendak mengorbankan sang anak, Tuhan menghentikan pengorbanan Abraham.


































No comments: