Saturday, 9 October 2021

Dianggap Melenceng, Polisi Selidiki Kasus Puluhan Anak Muda Garut Masuk NII

Dianggap Melenceng, Polisi Selidiki Kasus Puluhan Anak Muda Garut Masuk NII

Dianggap Melenceng, Polisi Selidiki Kasus Puluhan Anak Muda Garut Masuk NII


Musyawarah di Kelurahan Sukamentri, Kecamatan Garut Kota, tentang radikalisme








Polres Garut menyelidiki kasus puluhan warga dari kalangan remaja sampai dewasa masuk kelompok Negara Islam Indonesia/NII, sehingga menimbulkan keresahan masyarakat karena kelompok ini dinilai menyimpang dari ideologi negara Indonesia.






"Saat ini yang jelas kami masih dalam tahap pendalaman dan penyelidikan karena adanya laporan warga," kata Kepala Polres Garut AKBP Wirdhanto Hadicaksono kepada wartawan, di Garut, hari Jumat, 08/10/2021.


Ia menuturkan kepolisian sudah mendapatkan informasi adanya kekhawatiran orangtua terhadap anak-anaknya yang disinyalir bergabung dalam kelompok tersebut. Kepolisian, kata dia, mendalami kasus itu untuk mengetahui ada atau tidaknya indikasi yang mengarah pada pemahaman aliran yang salah.


"Kami lihat apakah ini memang ada indikasi terpaparnya aliran-aliran tertentu, memang masih dalam pendalaman," ujar dia.


Dia menambahkan jajarannya akan melakukan klarifikasi terhadap orangtua dari anak-anak yang diduga terlibat dalam kelompok NII tersebut. Hasil dari pemeriksaan kepolisian itu, kata dia, nantinya akan dikolaborasikan dengan unsur-unsur lain yang juga menangani permasalahan kasus tersebut.


"Nanti kita kolaboratif dengan unsur-unsur yang lain," ujarnya.


Sebelumnya, sejumlah anak-anak juga dewasa di wilayah perkotaan Kabupaten Garut diduga bergabung dalam kelompok NII di Garut.


Kasus itu terungkap ketika ada salah seorang warga di Garut Kota yang anaknya berusia 15 tahun memiliki pemahaman akidah yang menyimpang.


Lurah Sukamentri, Kecamatan Garut Kota, Suherman mengatakan, berdasarkan pengakuan sejumlah anak yang mengaku dibaiat, salah satu doktrin yang diberikan adalah menganggap pemerintah RI thogut.


"Ajarannya yang diterima ya.... menganggap negara ini thogut," ujar Suherman kepada wartawan, pada hari Rabu lalu, 06/10/2021.


Suherman menjelaskan, informasi mengenai puluhan warga dibaiat masuk NII ini terungkap setelah adanya pengakuan salah seorang anak kepada orang tuanya. Remaja lelaki itu mengaku telah dibaiat dan disyahadatkan kembali oleh seseorang.


Setelah mendapatkan informasi tersebut, pihaknya kata Suherman, langsung melakukan pendataan. Hasilnya, diketahui ada 59 orang yang didominasi remaja mengaku dibaiat masuk NII.


"Ada 59 kalau didata. Ada orang tua, ada anak-anak," katanya.


Menindaklanjuti hal tersebut, Suherman sudah memfasilitasi keluarga dan anak yang diduga dibaiat untuk bertemu dan menyelesaikan permasalahan dibantu pihak terkait.


"Hasil dari tabayyun, ada islah, alhamdulilah yang bersangkutan menandatangani perjanjian dan akan kembali pada orang tua dan ajaran yang sesuai," ungkap Suherman.






No comments: