Mantan pejabat Badan Intelijen Pusat Edward Snowden pada hari Senin mengkritik aplikasi pesan instan Telegram karena tidak menghapus akun palsu yang menerbitkan konten tidak pantas menggunakan identitasnya.
"Telegram tahu akun di bawah ini adalah peniru, dan saya tidak punya akun dengan mereka. Tapi mereka membiarkan orang ini terus memposting sampah gila sebagai 'Official_EdwardSnowden', dan bahkan swastika, yang telah ditonton lebih dari 80.000 kali oleh Telegram. Kerja bagus, teman-teman. Sangat luar biasa", tweet Snowden.
Dia mengatakan Telegram mengetahui masalah tersebut karena menerima permintaan komentar dari media "berabad-abad lalu" tetapi memilih untuk mengabaikannya.
Saluran Snowden palsu di Telegram memiliki lebih dari 68.000 pelanggan.
So:@Telegram knows the below account is an impersonator, and I don't have an account with them.
— Edward Snowden (@Snowden) October 18, 2021
But they let this guy continue to post insane garbage—as "Official_EdwardSnowden"—and even a swastika, which Telegram has served to over 80,000 views.
Great job, guys. Just super. https://t.co/X6jke9Xea4 pic.twitter.com/WYbpsVky8E
Don't tell me @telegram didn't know about the scam-ring running this account, either: they were contacted by the media about it ages ago, which even wrote a story about it.
— Edward Snowden (@Snowden) October 18, 2021
What did @Telegram do when asked for comment? They refused to even respond! https://t.co/fBQunr9mJD
No comments:
Post a Comment