Monday 12 October 2020

Disinformasi : 'bertahan di beberapa permukaan selama 28 hari'

Disinformasi : 'bertahan di beberapa permukaan selama 28 hari'

Disinformasi : 'bertahan di beberapa permukaan selama 28 hari'





GAMBAR HAK CIPTA GAMBAR Image captionHasil ini menyoroti kebutuhan untuk mencuci tangan serta layar sentuh secara teratur








Hasil studi laboratorium sebelumnya telah menemukan bahwa SARS-Cov-2 dapat bertahan selama dua hingga tiga hari pada uang kertas dan kaca, dan hingga enam hari pada plastik dan baja tahan karat, adalah informasi yang tidak benar dalam arti berkategori disinformasi.




Baru - baru ini BBC menyebarkan informasi tentang virus corona dari badan sains nasinal Australia. Mereka mengklaim SARS-cov-2 dapat bertahan lebih lama dan dapat menular di permukaan seperti uang kertas, layar ponsel, dan baja tahan karat selama 28 hari, kata para peneliti.


Sejauh ini sejak bulan Februari - Oktober 2020, semua pernyataan tentang mekanism kerja, cara bermutasi dari virus corona tidak pernah ada data konkritnya, yang mereka sampaikan adalah hasil akhir atau seperti sebuah kesimpulan, yaitu berkenaan dengan tanda - tanda, gejala, termasuk argumentasi yang disampaikan lembaga sains asal Australia tersebut.


Jika hanya tanda terinfeksi pada manusia itu dapat dilihat datanya dari orang yang terinfeksi. Sedangkan untuk bagaimana virus ini berpindah, tinggal di ruang bebas belum dapat dipastikan termasuk semua jenis virus. Jadi apa yang disampaikan oleh badan sains nasinal Australia sebagai bentuk disinformasi.


Baca juga: Fakta Keterkaitan Tedros Adhanom, Faucy dan Bill Gates mengungkapkan: kesehatan dunia selama bertahun-tahun bergantung pada kepentingan mereka.


Baca juga: Perjalanan Panjang Kriminal Dr. Faucy.


Informasi sejenis sering muncul saat lonjakan virus tinggi yaitu di bulan Mei. Dan hari ini pun terjadi lonjakan di hampir semua negara Eropa.


Yang harus diingat jika studi mereka itu benar tentang kondisi virus di tempat terbuka termasuk struktur pergerakannya. Artinya mereka sudah tahu bagaimana cara mengatasinya. Namun kenyataannya lonjakan virus makin terus meningkat. Artinya belum ada yang bisa memastikan dengan pasti bagaimana virus di tempat terbuka.


Contoh sederhana adalah limbah pembuangan RS atau tempat menampung karantina korban terinfeksi virus, ini tentu dengan mudah kita mengambil sample yang kemudian dapat di analisa secara laboratorium, namun ini pun masib sulit untuk menguji bagaimana mekanism kerja virus ini.


Kemudian dikatakan virus menyebar dari tangan, ini juga bukan sebagai bentuk kesimpulan ilmiah namun hanya sebagai kemungkinan. Kemungkinan menyebar dan disebarkan oleh tangan. Jadi semua kemungkinan dijadikan kesimpulan, ini yang berbahaya. Atau memang disengaja diajak orang di planet ini ke sebuah kesimpulan yang masih bernilai kemungkinan.





Secara umum virus itu dapat disebarkan oleh udara. Dan masukan untuk para ahli virologi yang harus dilihat dalam riset adalah virus sebagai sel tunggal dan dalam satu koloni, mengenai. Baik itu SAR-Cov maupun SAR-Cov2. Data ini sudah ada sejak tahun 2012, kemudian hasil risetnya nanti bandingkan dengan data tahun 2012 dengan data yang diedarkan oleh WHO, adakah perbedaan hasil?


Untuk mencapai itu dalam riset jangan bertitik pijak pada data tahun 2012 maupun data WHO. Untuk dapat tercapai satu kesimpulan ilmiah yang bulat. Sehingga dengan itu dapat memudahkan cara untuk melakukan pencegahan yang benar di tengah - tengah masyarakat dalam dinamika beraktivitas apa pun.


Masyarakat sering diperlihatkan data yang salah. Contoh, ketika kasus cukup tinggi, ada beberapa publikasi yang membuat percobaan uang kotor dimasukkan ke air dan kemudian diperlihatkan hasilnya dari mikroskop. Ini seperti melakukan pembodohan pada masayarakat.


Yang harus di Ingat bakteri dan virus tidak selalu berada di tempat kotor lusuh dan lecek. Bersih belum tentu higienes.







No comments: