Upaya Baru lagi dari Barat Menekan Rusia Yang Bisa Menggagal misi vaksin dan Virus Barat Dengan Sanksi
Rusia yang menjadi negara pertama pembuat vaksin anti-virus corona, seperti dugaan semula, akan mendapat serangan dari Barat yang melakukan konspirasi virus dan vaksin yang digawangi gates- faucy - soros. Setelah German giliran Uni Eropa memberikan sanksi atas kasus Navalny.
Perwakilan Tinggi Uni Eropa Josep Borrell mengatakan pada hari Senin bahwa sanksi terhadap Rusia atas kasus tokoh oposisi Alexey Navalny tidak boleh menghalangi kerja sama Uni Eropa dengan Moskow dalam sejumlah masalah, termasuk pada konflik Nagorno-Karabakh.
"Setiap kasus membutuhkan jawabannya sendiri. Sanksi terkait dalam subjek tertentu - keracunan Tuan Navalny - tetapi kami memiliki dimensi lain dalam hubungan kami dengan Rusia, kami mengambil sanksi untuk satu peristiwa spesifik dan konkret, tetapi pada saat yang sama kami memiliki untuk berbicara tentang implementasi perjanjian Minsk, kami harus memperkuat ketahanan kami, kami harus terlibat dengan Rusia dalam masalah kebijakan luar negeri, di mana kami memiliki kepentingan khusus, semua hal ini tetap ada, "kata Borrell kepada wartawan.
Sementara itu Rusia menanggapi sanksi tersebut melalui diplomat luar negerinya yang menyebutkan bahwa Uni Eropa telah 'bertindak sebagai hakim, juri' dalam kasus Navalny.
Baca juga: Perjalanan Panjang Kriminal Dr. Faucy.
Senator Rusia mengatakan akan menanggapi sanksi Uni Eropa atas situasi Navalny. Karena mereka memberlakukan sanksi sehubungan dengan kasus-kasus yang tidak ada putusan pengadilan
Sanksi dikeluarkan UE berasal dari usulan kuat Perancis dan German. Dimana German terus melakukan hubungan destruktif terhadap Rusia sejak Rusia secara resmi berhasil membuat virus, dimana pemesan vaksin anti-virus corona banyak dari Asia, Afrika dan Amerika.
Asia, Afrika dan Amerika adalah pangsa pasar besar yang bisa memberikan keuntungan besar dengan penjualan vaksin moderna dan obat remdesivir, sebagian besar telah melakukan pemesanan vaksin buatan Rusia. Kondisi ini yang memicu pemberian sanksi.
Dan Putin sendiri dengan tegas mengatakan bahelwa, Putin tidak akan peduli dengan sanksi Eropa atas keracunan Navalny.
Sejak bulan Juni 2020, telah terbelah pandangan orang terhadao virus corona dan vaksin khususnya disetiap warga negara yang memberikan sanksi terhadap Rusia sekarang. Sebagian besarnya orang tidak mempercayai vaksin lagi.
Hal ini tentu tidak menguntungkan bagi Barat untuk menjual vaksin mereknya, ditambah lagi Rusia berhasil membuat aksi anti-viruscorona. Sehingga atas kesuksesan Rusia tersebut tidak heran mereka (barat) akan melakukan upaya untuk menjatuhkan Vladimir Putin.
Sementara pada masalah pertama, yaitu sebagian besar orang tidak percaya dengan vaksin. Sejak bulan Agustus kembali WHO sebagai satgas terdepan Bill Gates mengumumkan gelombang kedua virus corona. Ini tentu dalam kaitan tercapainya kembali ketakutan orang terhadap virus corona.
Pada hari Minggu kemarin, 11 Oktober 2020, hampir serentak terjadi lonjakan kembali jumlah yang terinfeksi virus corona.
No comments:
Post a Comment