Thursday 22 October 2020

Jumlah Meninggal Bertambah di Korea Sealatan Setelah disuntik Vaksin





solarseven/Shutterstock








Hari kemarin, warga Korea Selatan mulai resah, disebakan sudah ada sembilan orang meninggal setelah disuntik vaksin. Dan hari ini jumlahnya bertambah total 15 orang yang meninggal. Seminngu yang lalu dikabarkan enam orang meninggal, namun otoritas setempat mengklaim kasus ke enam meninggal tidak ada kaitan dengan vaksin.




Pihak otoritas Korea Selatan belum menyatakan vaksin flu tersebut berbahaya. Menurut laporan kantor berita Yonhap News Agency, vaksin tersebut dibuat oleh sejumlah perusahaan obat Korsel, yaitu Korea Vaccine, Boryung Biopharma, LG Chem, SK bioscience dan GC Pharma.


Para produsennya termasuk pembuat obat lokal GC Pharma, SK Bioscience dan Ilyang Pharmaceutical, bersama dengan Sanofi Prancis dan GlaxoSmithKline Inggris. Distributornya antara lain LG Chem dan Boryung Biopharma, salah satu unit dari Boryung Pharm.


Vaksinasi flu yang diprogramkan Korea Selatan diberikan secara gratis dengan target 19 juta jiwa. Dan korban meninggal setelah divaksin berusia belasan tahun dan usia lanjut.


Sejak hari senin hingga hari ini jumlah warga Korea Selatan (Korsel) yang meninggal usai menerima vaksin flu terus bertambah. Setidaknya 13 warga Korsel telah meninggal usai menerima suntikan vaksin flu dalam beberapa hari terakhir. Demikian menurut laporan resmi dan media lokal, meningkatkan kekhawatiran tentang keamanan vaksin tersebut bahkan ketika pihak berwenang mengesampingkan kaitannya.


Baca juga: Fakta Keterkaitan Tedros Adhanom, Faucy dan Bill Gates mengungkapkan: kesehatan dunia selama bertahun-tahun bergantung pada kepentingan mereka.


Baca juga: Perjalanan Panjang Kriminal Dr. Faucy.


Namun sekalipun bertambah yang meninggal, Otoritas kesehatan Korsel mengatakan pada hri Rabu, 21/10/2020 waktu setempat, bahwa mereka tidak berencana untuk menangguhkan program untuk memvaksin sekitar 19 juta orang secara gratis, setelah penyelidikan awal terhadap enam kematian tidak menemukan hubungan langsung dengan vaksin flu tersebut.


Pakar epidemiologi Pusat Kanker Nasional Korsel, Prof. Ki Mo-ran mengatakan : "Tidak ada vaksin yang aman seratus persen, tetapi harus diketahui vaksin flu sudah ada sejak 1945. Kita mungkin tidak akan menggunakan vaksin flu kalau memang malah banyak orang yang meninggal setelah disuntik,"


Sementara itu pejabat kesehatan Korea Selatan, Kim Joong-gon menyampaikan :"Kami telah meninjau apakah layak untuk melanjutkan vaksinasi atau lebih baik menunda dan menunggu hasilnya," kata dalam penjelasan singkatnya seperti yang dilansir dari Reuters pada Rabu


pejabat Korea Selatan mengatakan sebanyak 8,3 juta orang telah diinokulasi dengan vaksin flu gratis sejak dilanjutkan pada 13 Oktober, dengan sekitar 350 kasus reaksi merugikan dilaporkan. Jumlah kematian tertinggi terkait dengan vaksinasi flu musiman adalah enam pada 2005, menurut kantor berita Yonhap.





No comments: