Salah satu penjaga hotel melati di kawasan Puncak, Mulyawan, mengaku bahwa aksi wartawan bodrek pemeras tamu hotel sempat ia temukan.
“Iya, pernah ada tamu hotel diperas oleh orang ngaku wartawan,” jelasnya.
Sementata, JES dan JH kini harus mendekam di balik jeruji besi lantaran profesinya sebagai wartawan abal-abal atau wartawan Bodrek.
Nasib keduanya kini berakhir di Unit Reskrim Polsek Cileungsi.
Kedua wartawan bodrek itu ditangkap, lantaran aksi pemerasan terhadap sejumlah tamu hotel.
Para wartawan bodrek ini membuntuti tamu hotel yang diduga melakukan perselingkuhan.
Kemudian merekam dan mengancam dengan menggunakan video.
Kapolsek Cileungsi, Kompol Andri Alam mengatakan, dalam aksinya pelaku berkeliling ke sejumlah hotel melati yang ada di Jabodebek.
Termasuk sejumlah hotel di kawasan Puncak.
“Di Puncak, mulai dari Ciawi, Megamendung dan Cisarua. Pelaku sering beraksi disana juga,” katanya saat dihubungi Radar Bogor hari Sabtu, 02/10/2021.
Mereka beraksi dengan tiga rekannya sesama wartawan bodrek yang juga turut melakukan aksi serupa.
“Tiga lagi DPO. Kita kejar,” katanya, pada hari Sabtu, 02/10/2021.
Komplotan wartawan bodrek ini pun sudah menghasilkan hampir setengah milyar, dari aksi pemerasan yang mereka lakukan.
Mereka lakukan selama dua tahun dengan berpindah-pindah hotel sasaran.
“Uang yang mereka hasilkan Rp 498.000.000 selama beraksi. Mereka bagi lima,” jelasnya.
No comments:
Post a Comment