Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy mencatat penyaluran bantuan sosial (bansos) tunai tahap pertama baru mencapai 7,21 juta penerima atau 80,2 persen dari total 9 juta penerima. Realisasi ini merupakan data per 30 Mei 2020.
"Saat ini jumlahnya sudah tersalur 80,2 persen ke seluruh Indonesia," ungkap Muhadjir dalam diskusi virtual, pada hari Minggu, 31 Mei 2020.
Muhajir mengatakan penyaluran bansos tunai tahap pertama berbeda-beda di masing-masing provinsi. Data mencatat provinsi dengan realisasi penyaluran tertinggi adalah Banten.
Baca juga: Sebanyak 1,1 Juta Nelayan Akan Dapat BLT Rp. 600 Ribu Per Bulan.
Provinsi dengan persentase realisasi penyaluran tertinggi berikutnya adalah Gorontalo mencapai 46.389 penerima atau 89,7 persen dari target. Lalu, ada Lampung mencapai 275.524 penerima atau 89,2 persen.
Sementara penyaluran terendah ada di Papua, yaitu baru tersalur ke 17.810 penerima atau 23,1 persen dari total penerima. Kemudian, Papua Barat baru 11.520 penerima atau 35 persen dari target.
Baca juga: Wisatawan di Puncak Abaikan Protokol Kesehatan, Berkerumun Tanpa Masker.
Selanjutnya, Maluku baru mencapai 23.635 penerima atau 41,8 persen dari total. "Provinsi ini masih merah realisasinya atau di bawah 50 persen," katanya.
Pada kebijakan bansos tunai, pemerintah memberikan bantuan dengan nilai sebesar Rp600 ribu per keluarga. Bansos diberikan selama tiga bulan.
Artinya, masih ada dua tahap penyaluran bansos tunai, yaitu pada Juni dan Juli. Bansos diberikan dalam rangka meringankan beban masyarakat di tengah pandemi virus corona atau Covid-19.
Di sisi lain, pemerintah juga tetap memberikan bansos berupa Program Keluarga Harapan (PKH), Paket Sembako, Bantuan Langsung Tunai (BLT) dari Dana Desa, hingga Kartu Prakerja.
No comments:
Post a Comment