Wednesday 27 May 2020

Perancis Melarang Penggunaan Hydroxychloroquine Untuk Pasien Covid-19

Perancis Melarang Penggunaan Hydroxychloroquine Untuk Pasien Covid-19


Pada hari Selasa, The French High Council for Public Health ( HCSP / Dewan Tinggi Prancis untuk Kesehatan Masyarakat ) dan Agency for the Safety of Health Products ( ANSM / Badan Keamanan Produk Kesehatan ) telah menangguhkan penggunaan hydroxychloroquine sebagai sarana untuk memerangi Covid-19 untuk perawatan pasien dan uji klinis.




Pemerintah Prancis telah membatalkan sebuah dekrit yang mengizinkan dokter rumah sakit untuk memberikan hidroksi khloroquin sebagai perawatan bagi pasien yang menderita bentuk parah virus corona.


Sebelumnya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menghentikan uji coba obat malaria karena masalah keamanan.


Pada akhir Maret, Prancis memutuskan untuk mengizinkan penggunaan hydroxychloroquine dalam situasi tertentu, dan secara eksklusif di rumah sakit.


Penelitian yang dipublikasikan Jumat lalu di jurnal medis The Lancet, mengungkapkan bahwa ada peningkatan risiko kematian ketika obat itu digunakan untuk pasien dengan Covid-19. Publikasi mendorong Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk menghentikan uji klinis hydroxychloroquine pada hari Senin sebagai tindakan pencegahan.


Jumlah orang yang meninggal di Prancis akibat komplikasi terkait virus korona telah mencapai 28.530, meningkat 315 sejak angka terakhir yang dilaporkan sebelumnya pekan lalu, kata Badan Kesehatan Masyarakat Prancis (DGS).


Terakhir kali DGS merilis laporan situasi tentang jumlah kematian di Prancis adalah Kamis lalu. Laporan itu menyatakan 28.215 kematian terkait dengan Covid-19.


Menurut pembaruan, total 100.841 orang telah dirawat di rumah sakit sejak awal pandemi, dan 16.264 saat ini masih di rumah sakit, turun dari 18.468 minggu lalu, termasuk 1.555 pasien di unit perawatan intensif.




Jurnal medis Inggris The Lancet telah melaporkan bahwa pasien yang mendapatkan hydroxychloroquine mengalami peningkatan angka kematian dan detak jantung yang tidak teratur, menambah serangkaian hasil mengecewakan lainnya untuk obat tersebut sebagai cara untuk mengobati Covid-19.


Presiden A.S. Donald Trump dan yang lain telah mendorong hydroxychloroquine dalam beberapa bulan terakhir sebagai kemungkinan pengobatan virus corona.


Belum ada vaksin atau pengobatan yang disetujui untuk mengobati Covid-19, yang telah menewaskan lebih dari 350.000 orang di seluruh dunia.

















⚠ Peringatan Covid-19























Update kasus virus corona di tiap negara




No comments: