Thursday, 21 May 2020

China Respons Tuduhan Trump Soal Pembunuhan Massal Corona

China Respons Tuduhan Trump Soal Pembunuhan Massal Corona


Pemerintah Cina membantah mengeluarkan keputusan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang menyalahkan Negeri Tirai Bambu itu atas pandemi virus korona yang disebutnya sebagai 'dibunuh massal di seluruh dunia'.




Tuduhan ini sebelumnya disampaikan Trump dalam akun Twitter pada hari Rabu pagi, 20 Mei 2020, waktu setempat. Trump menyebut istilah 'wacko in China' yang menjadi retorika terbaru dari Gedung Putih untuk China.




"Itu adalah ketidakmampuan Cina. Tidak ada yang lain yang melakukan 'massal' di seluruh dunia ini," katanya.


Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian dalam konferensi pers menegaskan bahwa pemerintah China tetap menyajikan kebenaran dan berupaya melakukan yang terbaik untuk melindungi kesehatan rakyatnya.


"Kami tetap berbicara kebenaran, menyajikan kebenaran, dan berbicara dengan masuk akal, melakukan yang terbaik untuk melindungi kehidupan dan kesehatan rakyat," ucap Zao dikutip dari AFP, hari kamis, 21 Mei 2020.


Dalam pernyataannya, Zao menegaskan kembali sikap China yang selalu bersikap terbuka, transparan, dan bertanggung jawab saat memerangi pandemi.


Ia menambahkan, pemerintah telah melakukan yang terbaik dengan berupaya membuka kerja sama internasional untuk melawan corona.


Ketegangan antara pemerintah AS dengan China diketahui terus meningkat sejak wabah virus corona itu pertama kali muncul di pusat kota Wuhan dan memengaruhi kondisi ekonomi dunia.




Sejak saat itu, Trump selalu menuding Beijing--ibu kota China, menutupi wabah corona sejak awal untuk membuatnya kalah pada pemilu presiden yang digelar November mendatang. Namun hal itu telah dibantah dengan tegas oleh China.


China juga sempat mendapat kecaman sebagai negara yang paling awal menghadapi pandemi. Virus ini telah merenggut lebih dari 325 ribu nyawa di seluruh dunia.


Ketika virus mulai menyebar ke sejumlah negara dunia, beberapa pemerintahan termasuk AS dan Australia menyerukan penyelidikan asal usul virus corona.


Bahkan Trump sempat mengklaim mengantongi bukti bahwa virus corona berasal dari kebocoran laboratorium di Wuhan, China.


China pun menyatakan mendukung evaluasi yang komprehensif yang akan dilakukan setelah pandemi corona dapat dikendalikan.
















⚠ Peringatan Covid-19























Update kasus virus corona di tiap negara




No comments: