Thursday 14 May 2020

Di Tengah Pandemi Covid-19 Pemkab Bogor Malah Didesak Tingkatkan PAD

Di Tengah Pandemi Covid-19 Pemkab Bogor Malah Didesak Tingkatkan PAD


Cibinong - Ditengah kondisi perekonomian yang sedang lesu akibat wabah virus corona, DPRD Kabupaten Bogor justru merekomendasikan beberapa yang sulit dan tidak mungkin dilakukan Bupati Ade Yasin.





Rekomendasi diberikan usai, para wakil rakyat membahas Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj) Bupati Bogor tahun anggaran 2019 dan disampaikan dalam Sidang Paripurna, pada hari Kamis, 14 Mei 2020.


Setidaknya ada 16 rekomendasi oleh Badan Anggaran (Banggar) DPRD. Salah satu yang direkomendasikan yakni meningkatkan target pendapatan asli daerah (PAD). Namun, rekomendasi seperti itu, dianggap bagaikan punguk merindukan bulan.


“Banggar merekomendasikan agar Pemkab Bogor meningkatkan target pendapatan daerah dengan menggali potensi pendapatan asli daerah,” kata Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bogor, KH Agus Salim.


Usai Sidang Paripurna, Bupati Ade Yasin pun memberi tanggapan sedikit pesimis. Pasalnya, potensi pendapatan asli daerah, terutama dari pajak dan retribusi dipastikan mengalami penurunan.


“Ya bagaimana, hampir seluruh hotel dan restoran tutup saat ini. Itu kan sumber pajak dan retribusi kita. Sulit jika harus menaikkan target pendapatan. Karena realisasi tahun ini saja belum tentu tercapai,” kata Ade Yasin.


Bahkan, belum lama ini Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Kabupaten Bogor, memangkas anggaran belanja modal hingga 50 persen untuk menutup berkurangnya potensi pendapatan daerah.




Begitu pun untuk melaksanakan pembangunan pada 2021 dengan berharap pada bantuan dari Bantuan Keuangan (Bankeu) dari daerah lain. Karena, akibat Pandemi Virus Corona (Covid-19) seluruh sektor perekonomian menjadi terdampak.


“Kalau minta bantuan daerah lain, ya, mereka juga sama butuh anggaran besar untuk tahun depan. Kita nanti siasati lagi. Menggali potensi pendapatan, ya, harus, karena untuk memulihkan perekonomian,” katanya.
















⚠ Peringatan Covid-19























Update kasus virus corona di tiap negara




No comments: