Friday, 22 May 2020

Edward Snowden Tidak Akan Mendapat Pengampunan dari AS

Edward Snowden Tidak Akan Mendapat Pengampunan dari AS


Snowden, yang telah tinggal di pengasingan di Rusia selama hampir tujuh tahun sekarang, ingin kembali ke rumah tetapi hanya jika ia diberikan akses ke pertahanan kepentingan publik, sebuah mekanisme yang tidak dimiliki AS.




Edward Snowden seharusnya tidak berharap akan diampuni seumur hidupnya, kata salah satu wartawan investigasi yang mengumumkan kepada publik pengungkapannya tentang negara pengintai AS.


"Diampuni akan menjadi tumpangan yang sangat, sangat besar bagi presiden mana pun," kata Barton Gellman pada podcast Yahoo News minggu ini. "Komunitas intelijen, komunitas keamanan nasional, membenci Snowden dan memiliki ingatan panjang untuk hal-hal semacam ini, dan saya tidak berpikir dia akan diampuni selama hidupnya."


Barton Gellman, serta reporter The Guardian Glenn Greenwald dan pembuat film Laura Poitras, adalah satu-satunya orang yang dengannya Snowden berbagi dokumen rahasia tentang program pengawasan AS yang ia salin dari National Security Agency.


Gellman memimpin The Washington Post melaporkan pengungkapan Snowden, yang membuatnya mendapatkan, Greenwald dan Poitras Hadiah Pulitzer pada 2014. Selasa menandai rilis buku barunya, Dark Mirror, tentang pekerjaannya dengan Snowden.


Snowden melarikan diri ke Hong Kong pada Mei 2013, beberapa hari sebelumnya sebelum kebocorannya diumumkan, untuk menghindari penuntutan AS.


Dia kemudian berusaha untuk melakukan perjalanan ke Ekuador melalui Rusia tetapi terjebak di Bandara Sheremetyevo Moskow karena paspornya dicabut. Snowden diberikan suaka sementara di Rusia, yang telah diperpanjang tiga kali sejak 2013, dan bulan lalu meminta perpanjangan lain selama tiga tahun.


Mantan kontraktor NSA itu mengatakan bahwa tujuan utamanya adalah kembali ke Amerika Serikat, tempat ia dicari dengan tuduhan terkait spionase. Namun, Snowden menegaskan bahwa dia hanya akan kembali jika dia diizinkan untuk berdebat di pengadilan bahwa pengungkapannya berharga untuk menginformasikan kepada publik.




Mekanisme ini, yang tidak diizinkan oleh undang-undang AS, khususnya oleh Undang-Undang Spionase yang banyak dikritik, akan memaksa penuntutan untuk membuktikan bahwa kebocorannya menyebabkan kerugian besar yang membuatnya dihukum.


Obama mengatakan pada 2016 bahwa dia tidak bisa mengampuni Snowden karena pelapor "belum pergi ke pengadilan dan mengajukan (dirinya sendiri)." Pernyataan itu bertentangan dengan preseden; beberapa presiden AS, termasuk Obama sendiri, mengampuni orang-orang yang didakwa tetapi tidak diadili.


Peluang Snowden diampuni oleh Trump juga tampaknya tipis; Presiden AS sebelumnya memanggilnya "pengkhianat" yang harus "kembali dan menghadapi keadilan", sementara sekutu terdekatnya Mike Pompeo pergi sejauh untuk menyerukan eksekusi Snowden.

















⚠ Peringatan Covid-19























Update kasus virus corona di tiap negara




No comments: