Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito angkat bicara mengenai kemungkinan terjadinya gelombang kedua di Indonesia. Menurutnya, gelombang kedua itu seharusnya tidak terjadi.
Hal itu disampaikan Wiku saat melakukan konferensi pers mengenai perkembangan COVID-19 yang disiarkan langsung di channel YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (14-Mei-2020). "Gelombang kedua nasional seharusnya tidak terjadi," kata Wiku.
Menurut dia, gelombang kedua terjadi ketika di sebuah daerah tidak memberlakukan rekomendasi kesehatan.
1. Gelombang kedua wabah COVID-19 muncul jika warga tak ikuti saran pemerintah
Wiku mengatakan masyarakat harus bersiap dengan kemungkinan itu. Oleh karena itu, Wiku berpesan agar masyarakat tetap menjalankan protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah.
"Kita harus siap untuk itu setiap saat. Akan ada kemungkinan gelombang kedua jika warga negara kita tidak mengikuti saran pemerintah," kata Wiku
2. Protokol kesehatan menjadi salah satu kunci agar gelombang kedua COVID-19 tidak terjadi
Menurut Wiku, disiplin mengikuti protokol kesehatan menjadi salah satu kunci agar tidak terjadi gelombang kedua. Meski begitu, ia mengatakan pemerintah akan terus memantau perkembangan di wilayah-wilayah.
"Gelombang kedua hanya dapat terjadi di daerah, di mana orang tidak memberlakukan rekomendasi kesehatan," ucap dia.
3. Pemerintah meminta masyarakat untuk gotong-royong tangani COVID-19
Selama ini, kata Wiku, pemerintah sudah melakukan yang terbaik dalam penanganan COVID-19. Namun, ia tetap meminta kerja sama masyarakat karena masalah ini harus diselesaikan bersama.
"Kami sudah berusaha melakukan yang terbaik, namun kami tidak bisa melakukan ini sendirian. Kita membutuhkan semua warga negara Indonesia untuk bergotong-royong," jelas Wiku.
4. WHO peringatkan terjadinya gelombang kedua
Seperti informasi yang diketahui, World Health Organization (WHO) memberi peringatan tentang adanya gelombang kedua wabah virus corona. Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus meminta negara-negara yang akan melonggarkan lockdown untuk berhati-hati.
Adapun negara-negara yang terancam akan menghadapi gelombang kedua COVID-19 seperti Tiongkok, Korea Selatan, dan Jerman. Gelombang kedua mulai bermunculan sejak negara-negara tersebut melonggarkan aturan karantina wilayah mereka.
No comments:
Post a Comment