Tuesday, 5 May 2020

Jutaan Orang Kembali Bekerja Di Italia Setelah Beberapa Minggu Lockdown

Jutaan Orang Kembali Bekerja Di Italia Setelah Beberapa Minggu Lockdown


Pada hari Senin 4 Mei, sekitar 4,5 juta orang Italia kembali bekerja. Italia adalah salah satu negara yang paling terpukul oleh COVID-19, kini mulai melonggarkan beberapa batasan yang dimaksudkan untuk menghentikan penyebaran penyakit.




Italia telah kehilangan hampir 29.000 orang karena virus korona, nomor dua setelah Amerika Serikat, menurut data dari Johns Hopkins University. Lebih dari 210.000 orang di negara itu telah terinfeksi. Italia adalah salah satu negara pertama yang terserang penyakit ini.


Pemerintah Italia memberlakukan kebijakan penguncian ketat pada 9 Maret, lebih awal dari banyak negara mulai merespons, seperti yang dilaporkan NPR's Sylvia Poggioli dari Roma.


Sektor konstruksi, grosir dan perusahaan manufaktur tertentu mulai menyambut pekerja kembali bekerja pada hari Senin, seperti yang dilaporkan Poggioli.


Banyak aspek lain kehidupan Italia akan semakin mendekati normal. Restoran dapat dibuka kembali, meskipun mereka dapat menyiapkan makanan hanya untuk take out. Taman dapat dibuka kembali dengan langkah-langkah jarak sosial, dan orang-orang dapat bergerak lebih dari 200 meter dari rumah mereka, di antara kegiatan lainnya.


"Ada antisipasi yang penuh semangat dan ketakutan langsung terhadap hal yang tidak diketahui," lapor Poggioli, "Benar-benar masih ada banyak kecemasan karena pembukaan kembali akan menempatkan lebih banyak tanggung jawab pada individu. Mereka harus mempertimbangkan keputusan pribadi berdasarkan risiko kesehatan, kesejahteraan psikologis dan kebutuhan ekonomi."


Pemerintah Italia akan terus menegakkan pedoman jarak sosial, dan individu masih akan diminta untuk membawa dokumentasi yang menyatakan mengapa mereka keluar dari rumah mereka.


Perdana Menteri Giuseppe Conte mengatakan pekan lalu bahwa orang Italia bebas untuk mengunjungi congiunti, sebuah kata yang menurut The Associated Press dapat berarti kerabat, relasi atau saudara, di dalam wilayah asal mereka. Untuk memperjelas apa yang dia maksud dengan kata itu, Conte mengatakan istilah itu termasuk "kerabat, dan mereka yang memiliki hubungan kasih sayang yang stabil."


"Ini akan membantu memulai kerja sama global yang belum pernah terjadi sebelumnya," tambahnya.




CONTE meminta peningkatan tanggung jawab pribadi selama periode ini, saat dia memperingatkan di sebuah posting Facebook bahwa akan ada lebih banyak kesempatan untuk penyakit ini untuk menyebarkan penyebaran lagi di bawah batasan yang mereda.


"Seperti sebelumnya, masa depan negara akan berada di tangan kita. Kita akan memerlukan lebih banyak kolaborasi, penghargaan sipil, dan kepatuhan terhadap peraturan oleh semua orang," tulis Conte.









































































⚠ Peringatan Covid-19























Update kasus virus corona di tiap negara




No comments: