PM Australia, selama konferensi pers, mengatakan bahwa aktor di balik serangan cyber adalah "berbasis negara", dilihat dari "skala dan sifat dari penargetan". Namun, ia tidak menyebutkan nama negara yang menurut Canberra bertanggung jawab.
Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengatakan dalam konferensi pers bahwa serangan serangan dunia maya telah terdeteksi di negara itu, menargetkan berbagai sektor, termasuk "semua tingkat pemerintahan".
"Kegiatan ini menargetkan organisasi Australia di berbagai sektor, termasuk semua tingkat pemerintahan, industri, organisasi politik, pendidikan, kesehatan, penyedia layanan penting dan operator infrastruktur penting lainnya," kata Morrison kepada wartawan.
Dia mengatakan bahwa sekarang diketahui bahwa "aktor berbasis negara yang canggih" berada di belakang serangan itu, mencatat bahwa serangan seperti itu adalah "masalah konstan bagi Australia untuk dihadapi" dan frekuensi mereka telah "meningkat selama berbulan-bulan".
Baca juga: Pemkot Surabaya Tuding Data Covid-19 Pemprov Jatim Tak Valid.
Baca juga: Surabaya Digempur Corona dan Banjir Akibat Gelombang Rossby.
“Kami tahu ini adalah aktor cyber canggih yang berbasis negara karena skala dan sifat penargetan dan tradecraft yang digunakan. Sayangnya, kegiatan ini bukanlah hal baru. Frekuensi telah meningkat ", kata PM.
Major #CyberAttack against the #Australian government...
— Tocamelaotravez (@tocamelaotravez) June 18, 2020
PM #ScottMorrison announces Government and Private sector attack... #Australia pic.twitter.com/hCnyeFMQ0X
"Jadi tidak mungkin (tidak valid). Jadi pemerintah provinsi tidak akan melakukan informasi berupa data yang tidak didasari oleh satu kondisi lapangan, data itu diolah oleh pakar-pakar," ujarnya.
Perdana Menteri menolak "atribusi publik atas identitas" "aktor berbasis negara". Dia menggarisbawahi bahwa pemerintah negara bagian dan teritori serta menteri utama, bersama dengan Oposisi, telah diberitahu mengenai masalah tersebut pada malam sebelumnya, melaporkan bahwa "sejumlah dari mereka telah terlibat bekerja dengan agen kami dalam masalah ini".
Morrison menambahkan bahwa "tidak ada pelanggaran data skala besar dari informasi pribadi warga Australia" telah terjadi sebagai akibat dari serangan itu, dan merekomendasikan agar semua organisasi Australia mengambil langkah-langkah untuk melindungi diri mereka sendiri.
No comments:
Post a Comment