Wednesday 1 July 2020

Sepekan Terinfeksi Virus Corona Dokter di Surabaya Meninggal Dunia

Sepekan Terinfeksi Virus Corona Dokter di Surabaya Meninggal Dunia
Ilustrasi pemakaman jenazah yang meninggal dunia akibat terinfeksi virus corona (ANTARAFOTO/Basri Marzuki)


Seorang dokter yang bertugas di Rumah Sakit (RS) Haji Surabaya, Jawa Timur, Arief Basuki meninggal dunia akibat terinfeksi virus corona (Covid-19) pada hari Selasa, 30 Juni 2020.




Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Surabaya, Brahmana Askandar mengatakan Arief selama ini bertugas sebagai dokter anestesi yang merawat pasien covid-19 di ruang intensive care unit (ICU).


"Iya, terkonfirmasi positif Covid-19. Dia dokter anestesi, bertugas menangani pasien Covid-19 di ICU," Brahmana, saat dikonfirmasi CNNIndonesia.com. Rabu pagi, 1 Juni 2020.


Brahmana mengatakan bahwa Arief positif terinfeksi virus corona sejak sepekan yang lalu. Sejak itu, Arief dirawat secara intensif di RSUD dr Soetomo.


Baca juga: Tips Beraktivitas Di New Normal.


Baca juga: Jam Kerja 2 Sif Jakarta, Berikut Aturan Yang Harus Dipatuhi.


"Seminggu lalu beliau diketahui positif corona. Beliau dirawat intensif pakai ventilator saat itu," ucapnya.


Brahmana mengaku belum mengetahui dari mana Arief bisa tertular virus tersebut. Menurutnya, bisa saja Arief tertular dari pasien atau bisa juga saat berada di luar RS.


"Dokter tracing-nya sulit, bisa dari sesama dokter, bisa dari tenaga kesehatan lain, bisa dari RS bisa non RS," katanya.


IDI Surabaya mengaku sangat kehilangan Arief yang selama ini bertugas merawat pasien corona di ruang ICU. Ia berharap kejadian itu tak terulang baik terhadap dokter perawat atau siapa pun.




"Mudah-mudahan ini yang terakhir sehingga tidak ada tenaga dokter maupun tenaga kesehatan yang meninggal [karena] Covid-19," ucapnya.


Brahmana lalu meminta masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan, seperti memakai masker, tak berkerumun dan disiplin mencuci tangan dengan sabun.


Hal tersebut penting dilakukan, sebab bisa meminimalisir risiko penularan Covid-19. Dengan cara itu juga, maka tugas dokter dan tenaga kesehatan akan terbantu.


"Kalau protokol kesehatan dijalani betul masyarakat, pasien tidak meluber, rumah sakit tidak overload. Sehingga paparan tidak makin besar," katanya.


Kini sudah ada 10 dokter di Jatim yang gugur akibat Covid-19. Mereka berasal dari berbagai rumah sakit.


Secara keseluruhan, IDI mencatat telah ada 35 dokter yang meninggal dunia usai terinfeksi virus corona. Data tersebut disampaikan per 12 Juni 2020.

















Update kasus virus corona di tiap negara




No comments: