Tuesday 15 December 2020

Bupati Bogor Ade Yasin Dicecar 50 Pertanyaan Soal Kerumunan Rizieq Shihab

Bupati Bogor Ade Yasin Dicecar 50 Pertanyaan Soal Kerumunan Rizieq Shihab

Bupati Bogor Ade Yasin Dicecar 50 Pertanyaan Soal Kerumunan Rizieq Shihab









Bupati Bogor, Ade Yasin. ©2020 Merdeka.com/Aksara Bebey








Bupati Bogor Ade Yasin memenuhi panggilan penyidik Polda Jabar untuk dimintai keterangan terkait kerumunan massa Front Pembela Islam (FPI) di Kawasan Puncak Bogor, Jawa Barat beberapa waktu lalu.




Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Bogor Irwan Purnawan menyebut bahwa dirinya turut mendampingi Bupati Bogor Ade Yasin mendatangi penyidik di Gedung Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jabar, Selasa pagi, 15/12/2020.


Iya, betul, tadi ibu Bupati (Ade Yasin) dimintai keterangan soal kerumunan oleh Polda Jabar," kata Irwan, saat dihubungi Kompas.com, Selasa.


Dia mengatakan bahwa pemeriksaan dimulai pukul 10.00 WIB dan berakhir pada pukul 16.00 WIB.


Baca juga: Fakta Keterkaitan Tedros Adhanom, Faucy dan Bill Gates mengungkapkan: kesehatan dunia selama bertahun-tahun bergantung pada kepentingan mereka.


Baca juga: Perjalanan Panjang Kriminal Dr. Faucy.


Irwan mengaku bahwa bupati telah dicecar 50 pertanyaan oleh tim penyidik selama 7 jam lamanya.


Bupati Bogor, Ade Yasin dimintai keterangan selama enam jam dicecar 50 pertanyaan oleh penyidik mengenai kasus kerumunan di Megamendung Kabupaten Bogor, di gedung Ditreskrimum Polda Jawa Barat, Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung, hari Selasa, 15/12/2020.


"Tadi dimintai keterangan (mulai) sekitar pukul 10.00 WIB, selesai jam 4 (pukul 16.00 WIB) tentang kasus kerumunan di Megamendung. Ada sekitar 50 pertanyaan dan saya sudah jawab semua," kata Ade Yassin usai menjalani pemeriksaan.


Bupati Bogor memastikan, tidak mengetahui ada acara peletakan batu pertama yang menyebabkan kerumunan itu. Menurut dia, pihak panitia tidak mengajukan perizinan kepada Pemerintah Kabupaten Bogor. Informasi yang diketahuinya hanya sebatas kunjungan Rizieq Syihab ke lokasi acara setelah pulang Arab Saudi ke Indonesia.




"Pada saat itu tidak ada pemberitahuan, jadi kami juga tidak bisa memberikan izin, apapun surat yang secara resmi kita balas itu tidak ada. Yang kami tahu ada kepulangan (Rizieq Syihab) saja,” ujar Ade Yasin.


Di singgung mengenai perkembangan kasus Covid-19 di Megamendung setelah peristiwa kerumunan, Ade menyatakan belum menemukan korelasi yang signifikan. Sebab menurut dia, kasus Covid-19 fluktuatif.


"Biasa sih, karena tiap hari (kasus Covid-19) fluktuatif. Saya belum melihat ada korelasinya dengan kasus (kerumunan) tersebut,” ucap dia singkat sambil berlalu menuju mobilnya.


No comments: