Thursday 24 December 2020

Harga Sembako Naik Jelang Nataru

Harga Sembako Naik Jelang Nataru

Harga Sembako Naik Jelang Nataru









illustrasi








Harga sembako di pasar naik jelang perayaan natal dan tahun baru (nataru) 2020. Ke. Cabe Rp40.000 kini menjadi Rp. 60.000 per kilogram, di Jakarta Rp. 75.000. Sedangkan pada cabai rawit dari harga juga sama Rp40.000 menjadi Rp60.000 per kilogram.




Plt Kasudin KPKP Jakarta Pusat Mujiati menyampaikan beberapa sembako yang alami kenaikan adalah bawang, tomat, cabai merah besar, telur ayam, daging ayam, daging sapi dan daging babi.


Ia jug menjelaskan penyebab kenaikan harga tersebut disebabkan karena tingginya permintaan masyarakat dan berkurangnya pasokan dari produsen.


Harga cabai merah besar sebelumnya seharga Rp75 ribu naik, jelang natal harganya jadi Rp80 ribu per kilogram.


Baca juga: Fakta Keterkaitan Tedros Adhanom, Faucy dan Bill Gates mengungkapkan: kesehatan dunia selama bertahun-tahun bergantung pada kepentingan mereka.


Baca juga: Perjalanan Panjang Kriminal Dr. Faucy.


Harga telur sebelumnya Rp26 ribu naik Rp3 ribu menjadi Rp29 ribu perkilogram. Kenaikan juga terdapat pada daging ayam, sebelumnya harga Rp 30 ribu naik jadi Rp 34 ribu.


Sementara itu, pasar - pasar di kota Bogor harga bawang putih masih Rp25.000 per kilogram, dan bawang merah juga masih sama Rp25.000 per kilogram.


Menurut Mujiati, kenaikan daging babi disebabkan karena tingginya permintaan masyarakat menjelang perayaan hari Natal dan tahun baru.


Kasie Pertanian Sudin KPKP Jakarta Pusat Sunarto menambahkan, kenaikan harga telur disebabkan karena tingginya permintaan masyarakan selama masa pandemi.




"Karena konsumsi meningkat dan pasokan produksi alami gangguan," tambahnya


Menteri Perdagangan Agus Suparmanto mengatakan harga pangan yang cenderung turun saat pandemi dapat menyebabkan penurunan pasokan karena insentif untuk berproduksi berkurang. Selain itu, kondisi musim hujan pada akhir tahun juga bisa mengganggu kelancaran distribusi dan pasokan.


Adapun komoditas yang perlu menjadi perhatian dan berpotensi naik, menurut Agus, di antaranya adalah beras. Meski harga selama pandemi relatif stabil karena pasokan yang cukup dan didukung program ketersediaan pasokan dan stabilisasi harga (KPSH) beras medium oleh Perum Bulog, tetapi risiko kenaikan tetap perlu diwaspadai


“Stok beras [cadangan beras pemerintah] Perum Bulog saat ini lebih rendah dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, sementara kebutuhan penyaluran bantuan sosial masih tinggi,” kata Mendag dikutip dari keterangan resmi, hari Sabtu, 28/11/2020.


Selain beras, komoditas cabai merah dan bawang merah cenderung naik karena tren rendahnya pasokan pada akhir tahun dan mulai masuknya musim penghujan.


Harga minyak goreng pun cenderung naik akibat naiknya harga minyak sawit mentah (CPO). Meski demikian, dia memperkirakan harga minyak akan kembali pulih dalam beberapa waktu ke depan.


“Sementara itu, harga gula pasir dan daging sapi relatif stabil,” lanjut Agus.

No comments: