Friday, 25 December 2020

Din Syamsuddin: Tawaran Wamendikbud Rendahkan Muhammadiyah

Din Syamsuddin: Tawaran Wamendikbud Rendahkan Muhammadiyah

Din Syamsuddin: Tawaran Wamendikbud Rendahkan Muhammadiyah









Ketua Pimpinan Ranting Muhammadiyah Pondok Labu, Din Syamsuddin. (CNN Indonesia/Natalia Santi)








Ketua Pimpinan Ranting Muhammadiyah Pondok Labu, Din Syamsuddin menilai tawaran kursi wakil menteri pendidikan dan kebudayaan (wamendikbud) kepada Abdul Mu'ti merendahkan organisasi Muhammadiyah.




"Penunjukan (tawaran) Abdul Mu'ti sebagai wamendikbud bernada merendahkan organisasi Muhammadiyah yang besar, pelopor pendidikan, dan gerakan pendidikan nasional yang nyata," kata Din dalam keterangan tertulis kepada awak media CNNIndonesia.com, pada hari Kamis, 24/12/2020.


Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah ini menyebut Presiden Joko Widodo seharusnya memiliki pengetahuan kesejarahan dan kebangsaan, sehingga memiliki kebijaksanaan untuk menempatkan seseorang dan sebuah organisasi dengan tepat.


"Bagi Muhammadiyah memangku jabatan di pemerintahan bukanlah masalah besar, karena Muhammadiyah cukup mandiri dan otonom untuk menjadi mitra strategis dan kritis pemerintah, dalam suatu sikap proporsional," ujarnya.


Baca juga: Fakta Keterkaitan Tedros Adhanom, Faucy dan Bill Gates mengungkapkan: kesehatan dunia selama bertahun-tahun bergantung pada kepentingan mereka.


Baca juga: Perjalanan Panjang Kriminal Dr. Faucy.


Oleh karena itu, Din menilai penolakan Mu'ti terhadap tawaran jabatan untuk mendampingi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim adalah sikap yang tepat.


Menurutnya, keputusan tersebut mencerminkan sikap anggota Muhammadiyah sejati, yakni tak gila jabatan, menolak jabatan yang tidak sesuai dengan kapasitas, dan jabatan yang merendahkan marwah organisasi.


"Alasannya (menolak) bahwa tidak berkemampuan mengemban amanat hanyalah sikap tawadhu," katanya.


Sebelumnya, Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti memutuskan menolak tawaran menjadi wakil menteri pendidikan dan kebudayaan dalam Kabinet Indonesia Maju sisa masa jabatan 2019-2024.




"Setelah melalui berbagai pertimbangan, saya memutuskan untuk tidak bergabung dalam Kabinet Indonesia Maju dalam jabatan wakil menteri," kata Mu'ti.


Mu'ti mengaku sempat dihubungi oleh Menteri Sekretaris Negara, Pratikno dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim. Ia awalnya menyatakan bersedia bergabung jika diberi amanah.


Namun keputusan itu berubah. Ia mengurungkan niat setelah mengukur kemampuan dirinya sendiri bila mengemban amanah tersebut. Mu'ti berharap keputusan ini menjadi pilihan yang terbaik.


Sebelumnya sempat beredar dokumen yang mencantumkan nama Abdul Mu'ti sebagai calon wakil menteri pendidikan dan kebudayaan yang akan dilantik Presiden Jokowi bersama 5 wakil menteri lainnya kemarin, Rabu (23/12).


Akan tetapi, selang beberapa waktu kemudian muncul dokumen baru yang mencantumkan hanya 5 wakil menteri yang akan dilantik Jokowi. Dalam dokumen tersebut tak ada nama Mu'ti. Jokowi pun hanya melantik 5 wakil menteri.

No comments: