Sunday 20 December 2020

Modus Rapid Test di Satsiun Pasar Senin

Modus Rapid Test di Stasiun Pasar Senin

Modus Rapid Test di Stasiun Pasar Senin









Calon penumpang mengikuti tes cepat (rapid test) COVID-19 di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Senin (27/7/2020). ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/wsj.








Hasil liputan Jawa Pos, Polres Metro Jakarta Pusat menangkap 3 orang calo rapid test di kawasan Stasiun Pasar Senen, Jakarta berdasarkan laporan masyaarakat.




Para calon ini memanfaatkan keramaian yang ada di stasiun untuk menggunakan jasanya. Setelahnya, mereka akan membawa konsumennya menuju tempat rapid test di luar stasiun.


“Karena adanya kegelisahan dari warga atas aksi si calo ini, lalu pihak stasiun lapor ke kami. Jadi kami tadi malam (19/12/2020) lakukan penyelidikan dan tangkap 3 calo,” jelas Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Heru Novianto di Polres Metro Jakarta Pusat, pada hari Minggu, 20/12/2020.



Baca juga: Fakta Keterkaitan Tedros Adhanom, Faucy dan Bill Gates mengungkapkan: kesehatan dunia selama bertahun-tahun bergantung pada kepentingan mereka.


Baca juga: Perjalanan Panjang Kriminal Dr. Faucy.


“Jadi calo-calo manfaatkan situasi, tawarkan diri dan jasa untuk lakukan rapid di tempat lain,” jelasnya.


Modus yang dilakukan, Heru menerangkan bahwa awalnya calo menawarkan jasanya apabila melihat adanya antrian rapid test yang panjang di stasiun.


"Modus operandi, dia tawarkan diri karena di situ (rapid test stasiun) mungkin antri, jadi tawarkan jasa tempatnya. Tarif antar Rp 50 ribu, lalu untuk rapid test Rp 95 ribu, dan biaya gojek Rp 45 ribu,” terangnya.


Ia melanjutkan, para calo ini telah melakukan kegiatan ilegalnya sejak awal pemerintah mewajibkan rapid test sebagai syarat bepergian. Ketidaksabaran calon penumpang juga dimanfaatkan oleh para calo.




“Sejak diwajibkan rapid itu mereka cari celah, ada yang antri tidak sabar, jadi nawarkan diri ke tempat bisa rapid,” tambahnya.


Saat ini, pihaknya pun masih mendalami klinik mana yang menjadi lokasi para calo menjajakan rapid test tersebut. “Masih kami dalami lagi, belum bisa kami ekspose karena nanti bubar. Kami dapatkan dulu calonya,” pungkasnya.

No comments: