Friday 24 September 2021

Erdogan mengatakan bekerja dengan Biden telah melihat 'awal yang tidak terlalu baik'

Erdogan mengatakan bekerja dengan Biden telah melihat 'awal yang tidak terlalu baik'

Erdogan mengatakan bekerja dengan Biden telah melihat 'awal yang tidak terlalu baik'


©AP Photo/Kayhan Ozer/







Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan bahwa bekerja dengan mitranya dari AS, Joe Biden setelah pelantikan yang terakhir telah melihat "bukan awal yang sangat baik."






"Saya ingin kita (Turki dan Amerika Serikat), sebagai dua negara NATO, menjadi teman, bukan musuh. Tetapi situasi saat ini tidak terlalu baik. Berdasarkan hampir 19 tahun saya bekerja sebagai Perdana Menteri dan Presiden, saya dapat mengatakan sayangnya, sekarang ini bukan momen terbaik dalam hubungan dengan AS. Saya bekerja dengan baik dengan (George) Bush Jr., (Barack) Obama, (Donald) Trump, tetapi saya tidak bisa mengatakan bahwa kami memulai dengan baik dengan (Joe) Biden", kata Erdogan kepada wartawan Turki selama kunjungannya ke Amerika Serikat, seperti dikutip oleh surat kabar Hurriyet.


Dia menuduh AS menyediakan senjata untuk "teroris" di Suriah dan mengecam Washington karena meninggalkan sejumlah besar senjata di Afghanistan, dan mencatat bahwa AS "harus membayar harga" untuk itu. Erdogan juga mencatat bahwa Ankara tidak akan mundur pada kesepakatan S-400 dengan Rusia, yang merupakan rebutan lain dalam hubungan AS-Turki.



Erdogan Mengatakan Hubungan Dengan AS Tegang, Membicarakan Hubungan Rusia



Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan hubungannya dengan Joe Biden tetap tegang, setelah bertahun-tahun keluhan kebijakan antara sekutu NATO dan beberapa dendam pribadi.


“Saya tidak bisa dengan jujur mengatakan bahwa ada proses yang sehat dalam hubungan Turki-Amerika,” kata Erdogan kepada wartawan saat berkunjung ke New York untuk menghadiri Sidang Umum PBB pada hari Rabu, menurut saluran berita Turki.


Secara khusus, ia mengkritik AS karena memberikan sanksi kepada Turki atas pembelian sistem pertahanan rudal Rusia, hukuman yang termasuk melarang Ankara mengembangkan dan menerima jet tempur F-35 canggih Lockheed Martin Corp, keputusan yang mendahului kepresidenan Biden.


Beralih ke hubungan dengan Rusia, Erdogan mengatakan dia akan membahas semua aspek hubungan selama pertemuan mendatang dengan Presiden Vladimir Putin pada 29 September, mengecilkan beberapa keretakan dengan Moskow atas perang di Suriah di mana mereka telah mendukung pihak yang berlawanan. “Kami belum melihat ada kesalahan dalam hubungan dengan Rusia sejauh ini,” kata Erdogan.


Turki Kirim Lebih Banyak Pasukan ke Suriah Menjelang Pertemuan Penting Putin.

No comments: