Pernah bersinar dan menduduki gerai legendaris ritel raksasa, Matahari Department Store Tbk (LPPF) menutup gerainya yang ada di Jalan Kapten Muslihat, Kota Bogor karena alasan pandemi Covid-19.
Pengamat ritel Yongky Susilo menilai bahwa segmen pasar Matahari saat ini sebenarnya masih memiliki uang, namun ada alasan lain bagi mereka untuk bepergian.
“Matahari kelas menengah dan rada atas dikit. Kalau kelas atas, duit banyak tapi takut ke toko atau mal,” katanya, Rabu (22/9/21).
Hal berbeda justru terjadi dibanding ritel yang lebih mengandalkan kelas menengah ke bawah. Yongky menilai masyarakat dari segmen ini terkena daya belinya, sehingga lebih menahan pembelian. Kondisi ini juga terjadi di banyak toko ritel lainnya.
“Ga ada trafik. Semua prioritas pembelian ke kebutuhan utama makanan. Tidak hanya Matahari, semua pengusaha ritel kena,” jelas Yongky yang juga Staf Ahli Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo)
Karenanya ritel fashion yang merupakan bidang utama dari Matahari Department Store terkena imbas atas situasi ini.
“Mal sepi banget kemarin, anak nggak bisa masuk, Minggu ini baru diijinkan,” ujarnya.
Sepinya toko ritel membuat Gerai ritel yang harus tutup di tengah pandemi Covid-19 kembali bertambah. Kali ini salah satu gerai milik PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) di Jalan Kapten Muslihat, Kota Bogor, Jawa Barat, resmi ditutup.
Informasi itu beredar di media sosial Twitter sejak kemarin, salah satunya dari @txtdaribogor.
“Kami informasikan bahwa terhitung tanggal 16 September 2021 toko kami ditutup untuk umum. Terima kasih atas perhatian dan dukungan anda selama ini,” tulisnya.
Direktur Independen LPPF Miranti Hadisusilo membenarkan kabar itu. “Iya benar, penutupan gerai di Bogor masuk dalam rencana penutupan 13 gerai Matahari di tahun ini,” ujar Miranti.
No comments:
Post a Comment