Tuesday 28 September 2021

Polisi Buru Pembuat Gambar Salib di Rumah Ustadz di Sukabumi

Polisi Buru Pembuat Gambar Salib di Rumah Ustadz di Sukabumi

Polisi Buru Pembuat Gambar Salib di Rumah Ustadz di Sukabumi


Warga Kampung Peundeuy khususnya di Rt 03/08, Desa Seuseupan Kecamatan Caringin, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat resah. Rumah Ustad Encep pimpinan Madrasah Al Ikhlas dicoret-coret. (Sukabumiupdate.com/istimewa)







Polisi saat ini tengah memburu pelaku aksi vandalisme yang membuat gambar salib dan tulisan Yesus di rumah seorang ustadz di Sukabumi.






Gambar salib dan tulisan Yesus itu ditemukan warga di dinding rumah Ustadz Encep pimpinan Madrasah Al Ikhlas. Lokasinya berada di Kampung Peundeuy, RT 03/08, Desa Seuseupan, Kecamatan Caringin, Kabupaten Sukabumi.


Kapolsek Caringin Iptu Syarifudin membenarkan aksi vandalisme tersebut. Menurut Kapolsek, coretan itu sore tadi sudah dihapus oleh warga.


Polisi juga masih mengumpulkan informasi untuk menemukan pelaku aksi corat-coret yang membuat resah ini.


"Sudah di hapus oleh warga setempat tadi sore. Pelaku masih dalam pencarian, belum ketemu," ujarnya, hari Senin, 28/09/2021.


Sebelumnya diberitakan, aksi vandalisme menimpa rumah seorang ustadz di Sukabumi. Dinding rumah ustadz tersebut dicoret-coret dengan gambar salib dan tulisan Yesus.


Rumah tersebut adalah kediaman Ustad Encep pimpinan Madrasah Al Ikhlas. Lokasinya berada di Kampung Peundeuy, RT 03/08, Desa Seuseupan, Kecamatan Caringin, Kabupaten Sukabumi.


Hingga saat ini belum diketahui siapa pelaku vandalisme di rumah ustadz tersebut.


Namun foto-foto tulisan di tembok rumah Ustad Encep ini menyebar cepat di sejumlah grup whatsapp warga.





alam foto, coretan tersebut menggunakan tinta berwarna hitam, lambang salib cukup terlihat, tulisan yesus samar-sama di tembok dekat jendela.


Menurut Agus (30 tahun) warga setempat, tulisan itu pertama kali ditemukan oleh keluarga pemilik rumah sekitar pukul 12.00 WIB.


Kabar ini menyebar cepat di Kampung Peundeuy, keluarga ustadz Encep pun sempat ketakutan.

No comments: