Wednesday, 29 September 2021

Taliban Peringatkan 'Konsekuensi' Jika Drone AS Terus Melanggar Wilayah Udara Afghanistan

Sekolah PTM sudah berjalan berhadapan dengan dampak teror

Taliban Peringatkan 'Konsekuensi' Jika Drone AS Terus Melanggar Wilayah Udara Afghanistan


@Photo : US Air Force/Staff Sgt. Brian Ferguson








Akhir bulan lalu, serangan pesawat tak berawak AS yang bermaksud menargetkan militan Daesh-K* yang bertanggung jawab atas serangan 26 Agustus di bandara Kabul akhirnya menewaskan sepuluh warga sipil, termasuk tujuh anak-anak dan seorang pekerja bantuan. Washington telah mencadangkan haknya untuk melanjutkan serangan pesawat tak berawak di seluruh negeri terhadap tersangka teroris.






Taliban memperingatkan bahwa Amerika Serikat akan menghadapi "konsekuensi" jika pesawat tak berawaknya terus beroperasi secara ilegal di wilayah udara Afghanistan.


Dalam sebuah pernyataan Selasa, kelompok itu menunjukkan tanggung jawabnya atas wilayah negara itu, termasuk wilayah udaranya, dan mengingat kewajiban Washington berdasarkan perjanjian perdamaian Doha Februari 2020.


"Amerika Serikat baru-baru ini melanggar semua hukum internasional dan komitmennya terhadap Imarah Islam di Doha, Qatar, dan wilayah udara suci Afghanistan diduduki oleh pesawat tak berawak AS. Pelanggaran ini harus diperbaiki dan dicegah," tegas Taliban.


"Kami akan meminta semua negara, terutama Amerika Serikat, untuk mematuhi komitmen dan hukum internasional mereka untuk mencegah konsekuensi negatif," kata Taliban.


Beberapa negara di kawasan itu telah menyatakan keprihatinan atas nasib senjata-senjata ini, dengan Moskow menyatakan harapan bulan lalu bahwa senjata itu tidak akan digunakan dalam potensi perang saudara. Yang lain telah memperingatkan bahwa sebagian dari penangkapan itu mungkin berakhir di pasar senjata internasional, atau di tangan kelompok teroris seperti Daesh* dan al-Qaeda.

No comments: