Tuesday 28 September 2021

Menlu Suriah Desak Turki, AS Tarik Pasukan di UNGA SURIAH

Menlu Suriah Desak Turki, AS Tarik Pasukan di UNGA SURIAH

Menlu Suriah Desak Turki, AS Tarik Pasukan di UNGA SURIAH


@REUTERS/POOL








Di Forum PBB, Menteri Luar Negeri Suriah Faisal Mekdad meminta Amerika Serikat dan Turki untuk menarik pasukan mereka dari republik Arab, dan memperingatkan separatis di utara negara itu agar tidak mencari bantuan dari pasukan luar dalam pidatonya di Majelis Umum PBB pada hari Senin.






Mekdad menekankan bahwa setiap kehadiran asing di tanah Suriah tanpa persetujuan pemerintah Suriah adalah ilegal dan merupakan pelanggaran mencolok terhadap hukum internasional dan Piagam PBB.


"(Kehadiran) pasukan Turki dan AS, yang terus menduduki wilayah Suriah dengan dalih palsu, dan penjarahan mereka atas sumber daya nasional rakyat Suriah harus segera diakhiri dan tanpa prasyarat apa pun," katanya.


Mekdad lebih lanjut menuduh Turki terus mendukung dan melindungi kelompok teroris, termasuk Jabhat al-Nusra*, di provinsi Idlib, sehingga melanggar kewajibannya berdasarkan kesepakatan yang dicapai di Nur-Sultan dan Sochi. Kegiatan ini telah mengubah wilayah tersebut, menurut menteri, menjadi "inkubator teroris asing."


Diplomat itu juga menuduh Ankara melakukan kejahatan perang terhadap warga Suriah, termasuk memutus pasokan air ke ribuan orang, memindahkan dan memaksa "Turkifikasi" penduduk di wilayah Suriah yang diduduki.


Dia memperingatkan kelompok teroris yang masih beroperasi di Suriah dan mengancam stabilitasnya bahwa pasukan asing tidak akan membantu mereka mencapai tujuan mereka dan bahwa penduduk Suriah akan mengusir semua pendudukan atau pasukan musuh.


Selain itu, Mekdad menegaskan kembali bahwa Damaskus siap menerima kembali semua pengungsi yang mengungsi akibat permusuhan.


Perang di Suriah telah berlangsung sejak 2011 dengan pasukan Presiden Bashar Assad memerangi berbagai kelompok pemberontak.Turki telah memainkan peran yang cukup besar dalam konflik dengan mendukung berbagai kelompok oposisi yang memerangi pemerintah Suriah, sementara juga menyerang pasukan Kurdi yang berada di negara itu meskipun ada protes dari Damaskus.






AS, pada gilirannya, mendukung formasi bersenjata Kurdi, yang saat ini menguasai sebagian besar provinsi Al-Hasakah dan Raqqa, serta beberapa pemukiman di provinsi Aleppo dan Deir Ez-Zor di timur laut Suriah.


Damaskus tidak mengakui apa yang disebut administrasi otonom di utara dan timur Suriah.


*Jabhat al-Nusra (juga dikenal sebagai Front Al-Nusra, Jabhat Fatah al-Sham, atau al-Qaeda di Suriah) adalah kelompok teroris yang dilarang di Rusia dan banyak negara lain.

No comments: