Friday 17 September 2021

Terjadi pada Yang Terbaik dari Kami: PM Australia Morrison Mengecilkan Joe Biden 'Melupakan' Namanya

Terjadi pada Yang Terbaik dari Kami: PM Australia Morrison Mengecilkan Joe Biden 'Melupakan' Namanya

Biden salah sebut nama PM Australia


©REUTERS/TOM BRENNER








Astaga, siapa namanya? – ini adalah situasi yang bisa dialami semua orang. Tetangga, kolega, selebritas, neraka, bahkan teman sekolah yang dengannya Anda mengerjai guru matematika Anda, ingatan manusia tidak ada yang tersisa. Orang dapat mengatakan tanpa berlebihan bahwa ingatan Joe Biden bagaikan penjahat kejam.






Perdana Menteri Australia Scott Morrison telah mengecilkan kesalahan canggung Joe Biden selama konferensi pers bersama mereka. Demokrat tampaknya lupa nama Mr Morrisson di akhir acara virtual.


"Terima kasih Boris, dan saya ingin berterima kasih...", pada saat ini pria berusia 78 tahun itu kepada Scott Morrison, berhenti sejenak lalu berbalik dan menunjuk ke layar yang menunjukkan perdana menteri Australia dan berkata: "Orang itu di Bawah... Terima kasih sangat banyak sobat... Hargailah Tuan Perdana Menteri".


Insiden itu menjadi viral dan mengundang banyak kritik.




"Saya tidak percaya ini harus dikatakan, tetapi seorang presiden lupa nama perdana menteri Australia!", tulis seorang pengguna.


Namun, Scott Morrison telah meremehkan masalah ini. "Itu terjadi pada yang terbaik dari kita", kata PM kepada wartawan. Ketika ditanya apakah Joe Biden meminta maaf kepadanya setelah konferensi pers, Morrison mengatakan sebagai berikut.


"Dia benar-benar menyebut saya secara pribadi ketika kita berbicara sebagai sahabat, itu adalah ungkapan yang dia gunakan sedikit, saya kira itu jodoh dengan cara yang sama".


Meski kejanggalan Joe Biden terlihat sangat janggal, kesalahan yang dilakukan Menteri Pertahanan Australia Peter Dutton tak kalah memalukan. Pejabat itu gagal memahami bagaimana menyapa rekannya dari Korea Selatan ketika yang terakhir berusaha melakukan benturan siku ramah COVID-19.


Selama konferensi pers hari Rabu, para pemimpin Inggris, Australia, dan Amerika Serikat meluncurkan pakta keamanan baru AUKUS (dinamai berdasarkan negara-negara anggota) yang bertujuan untuk berbagi teknologi pertahanan serta memperkuat kerja sama dalam kecerdasan buatan, keamanan siber, dan teknologi kuantum.


Berdasarkan kesepakatan itu, Canberra akan menerima armada kapal selam bertenaga nuklir pertamanya. Menurut data resmi, kapal tidak akan dilengkapi dengan senjata nuklir dan hanya akan didukung oleh reaktor nuklir.

No comments: