Sukamakmur - seorang pasien positif virus corona asal Jonggol kabur dari rumah sakit berobat alternatif ke salah satu dukun di desa Sukamakmur.
Ketika dilakukan penjemputan pasien yang kabur dari rumah sakit tersebut, baik dukun maupun tabib tak menggunakan masker juga sarung tangan. Untuk itu seluruh orang yang ada di lokasi akan menjalani tes.
“Nanti keluarga dan kontak erat di Sukamakmur (termasuk dukun) akan diambil swab-nya,” ujar Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid 19 Syarifah.
Diberitakan sebelumnya, seorang pasien positif Covid-19 asal Desa Balekambang, Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor yang kabur dari rumah sakit, mendatangi dukun di Sukamakmur untuk menjalani pengobatan alternatif.
Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covud 19 Kabupaten Bogor, Syarifah Sofiah menjelaskan bahwa, pasien tersebut nekad kabur saat dalam perawatan.
“Kasus Sukamakmur itu kasus positif di Balekambang, tapi kabur. Pergi tidak konfirmasi ke puskesmas,” jelasnya .
Kemudian petugas mencari keberadaan pasien tersebut karena khawatir menyebarkan virus di masyarakat.
“Kemudian dicari oleh sama tim medis, PKM dan Tim Covid-19 Jonggol. Ketemu di Sukamakmur sedang pengobatan alternatif (dukun,red),” tutur Syarifah.
Sementara saat penjemputan, pasien mengalami batuk dan berada di satu ruangan berasma pasien dukun lainya. Bahkan seluruh yang ada di sana tak menggunakam masker. “Untuk penjemputan petugas menggunakan APD lengkap,” tukasnya.
"Kami periksa semua penumpang apakah sudah punya surat keterangan bekerja dari perusahaan baik secara fisik fotocopy maupun yang dikirim lewat email, WA, atau yang discreenshot,” kata Kepala Terminal Depok, Reynold John, Selasa, 13 Mei 2020.
Bupati Bogor, Ade Yasin sangat menyayangkan tindakan masyarakat yang membuat tenaga medis semakin kesulitan untuk melacak warga yang positif Covid-19.
Salah satunya, kasus pasien positif Covid-19 yang justru berobat ke dukun di Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor. Bukannya menjalani perawatan di rumah sakit, pasien itu justru lebih mempercayai dukun.
“Mereka ke dukun, tentu jaringan lingkar positifnya bertambah. Tenaga kesehatan terpaksa harus memeriksa juga lingkar terdekat si dukun, termasuk keluarganya. Kalau sudah begitu kan menambah lagi pekerjaan tenaga-tenaga kesehatan kita,” ujar Ade Yasin.
Ade menjelaskan: "tugas-tugas tenaga kesehatan sudah terlampau berat selama masa pandemi ini. Ia memastikan, mereka sudah kelelahan. Masyarakat mesti menaati aturan agar tidak menambah orang-orang yang mesti dirawat lagi di rumah sakit."
Jangan sampai Kabupaten Bogor kekurangan tenaga medis karena tumbang satu per satu. “Jangan sampai dengan orang-orang bandel seperti kni menambah kelelahan mereka,” tandasnya
No comments:
Post a Comment