Thursday, 21 May 2020

Menyalakan lilin Sebagai Penghormatan Bagi Para Korban Virus Corona Jerman

Menyalakan lilin Sebagai Penghormatan Bagi Para Korban Virus Corona Jerman
Lilin yang dinyalakan oleh Gertrud Schop untuk korban virus corona. Foto: AFP/Jens Schleuter


Saat Jerman melakukan pelonggaran penguncian virus corona secara perlahan, seorang wanita sedang menyalakan instalasi 8.000 lilin di malam hari untuk mengenang pandemi mati, bertekad untuk terus menyalakan "sampai vaksin ditemukan".




Saat hari menjelang senja di setiap malam, Gertrud Schop yang berusia 60 tahun membuat putaran salib yang mengesankan ditandai dengan lilin di rumput di Zella-Mehlis, sebuah kota kecil di negara bagian Thuringia tengah.


Setiap nyala api yang berkedip mewakili satu dari 8.000 orang yang telah meninggal di Jerman sejak Maret.


Awal awal bulan itu, Schop awalnya berencana menyalakan lilin putih untuk setiap orang yang terinfeksi penyakit COVID-19, di samping lampu merah untuk setiap orang yang meninggal.


"Saya ingin membuat angka-angka terlihat dari Robert Koch Institute (untuk pengendalian penyakit)," kata Schop, yang juga termotivasi oleh iman Kristennya.


"Tiga angka di selembar kertas, statistik, yang tidak menyentuh hati orang-orang seperti instalasi ini yang tumbuh hari demi hari," tambahnya.


Tetapi karena jumlah kasus dengan cepat melonjak, mencapai 176.000 infeksi yang dikonfirmasi sejauh ini, Schop menyerah pada rencana asli alih-alih untuk memperingati orang mati saja.


Dia berencana untuk melanjutkan instalasi untuk menjaga ingatan mereka tetap hidup, bahkan ketika tingkat infeksi telah melambat dan Jerman dengan hati-hati kembali ke kehidupan sehari-hari.


Sekarang negara itu, yang tidak terlalu terpukul dibandingkan negara-negara tetangganya di Eropa, telah mulai melonggarkan pembatasan yang diberlakukan untuk mengendalikan penyebaran virus, meskipun tekad Schop untuk melanjutkan peringatannya tidak berkurang.

















⚠ Peringatan Covid-19























Update kasus virus corona di tiap negara




No comments: