Monday, 4 May 2020

Merasa Tidak Adil, Pedagang di Pasar Kebon Kembang Tolak Penutupan

Merasa Tidak Adil, Pedagang di Pasar Kebon Kembang Tolak Penutupan


Penutupan toko-toko di Pasar Kebon Kembang yang dilakukan Perumda Pasar Pakuan Jaya (PPPJ), mendapat reaksi dari para pedagang. Merasa tidak mendapatkan keadilan, hari Senin 4 Mei 2020, para pedagang pun mendatangi kantor unit Pasar Kebon Kembang.




Perwakilan pedagang, Jetrizal mengatakan, pedagang menuntut keadilan dari pihak PPPJ agar toko-toko di Pasar Kebon Kembang dibuka kembali dan pedagang bisa berjualan lagi.


“Kami minta supaya bisa buka toko dan berjualan lagi. Lihat saja di pasar Bogor tetap buka, kenapa kami di sini ditutup,” heran Jetrizal.


Menurutnya, para pedagang mendukung penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Akan tetapi, ketika menerapkan aturan, pihak PPPJ jangan pilih kasih. Jika harus tutup, semuanya ditutup. “Jangan sampai di sini ditutup, di sana tetap buka. Ini namanya tidak adil,” tegasnya.


Selain itu, pedagang juga mempertanyakan ketegasan pemerintah terkait masih maraknya PKL berjualan. Kalau mau menjalankan PSBB, semuanya harus ditutup.


“PKL masih dibiarkan berjualan, sedangkan kami pedagang toko disuruh tutup. Pedagang meminta keadilan, karena kami juga membutuhkan pendapatan,” jelasnya.


Terpisah, Dirut PPPJ Muzakkir mengatakan, toko toko di Kebon Kembang tetap harus tutup dan pedagang tidak diperbolehkan berjualan di luar atau memajangkan dagangannya di luar, karena akan menimbulkan kerumunan.




“Adanya permintaan dari para pedagang, kami akan mencari solusinya. Kita juga sudah berkordinasi dengan Wali Kota. Intinya kami tetap minta toko tutup karena menjalankan PSBB,” jelas Muzakkir.


“Adanya permintaan dari para pedagang, kami akan mencari solusinya. Kita juga sudah berkordinasi dengan Wali Kota. Intinya kami tetap minta toko tutup karena menjalankan PSBB,” jelas Muzakkir.


Menyikapi adanya pedagang yang mendatangi kantor unit PPPJ, Anggota DPRD Kota Bogor Rizal Utami angkat bicara. Menurutnya, aturan PSBB tetap harus dijalankan.


Namun, jika memang semuanya harus tutup, maka ditutup saja. Apalagi keberadaan PKL yang masih saja berjualan membuat kecemburuan para pedagang toko.


“Harus jelas, kalau tutup ya ditutup semuanya demi PSBB. Tindakan tegas juga harus dilakukan untuk menertibkan PKL yang masih saja berjualan,” pungkasnya.






























































⚠ Peringatan Covid-19























Update kasus virus corona di tiap negara




No comments: