Demonstrasi besar - besar dipicu oleh penolakan massa terhadap UU keamanan China, sejak 23 Mei 2020 dan kini sudah mereda. Dan sampai sekarang jumlah kasus virus corona tetap sedikit.
Semua negara mengikuti langkah penanganan dari standard WHO. Bahkan, negara yang tidak mengikuti lankah Theodor Cs, kemudian keesokan harinya di blow up melalui media mainstream, bahwa kasus virus melonjak.
Sementara media mainstream tidak menyorot Hongkong yang melakukan demo besar - besaran, hampir semua warga keluar rumah mengabaikan prosedure WHO, melakukan aksi protes terhadap UU keamanan China dan lagu kebangsaan China. Sebagai indikator berdasarkan teori WHO, kemungkinan jumlah kasus bisa meningkat.
14 hari lebih telah berlalu, dan ternyata kasus di Hongkong masih flat, sama seperti sebelum terjadi demonstrasi. Dari sini satu tingkat teori WHO tidak sepenuhnya benar tentang penyebaran virus corona.
Baca juga: Terori Konspirasi Pandemi Virus Corona Dianggap Berita Palsu ?.
Baca juga: Update Floyd Protes - Madonna dipeluk Penggemar 'Tenang Saya Punya Antibody'.
Dalam hal studi kasus, maka random itu harus acak dan bernilai deduktif dan induktif berdasarkan realita dilapangan, bukan berdasarkan realita dilapangan yang di cari - cari.
Jika yang dicari - cari realita dilapangan yang harus sesuai dengan standard WHO. Maka teori tersebut teori menciptakan teror. Tidak lagi berlandaskan teori ilmiah.
Bahkan karena hampir semua orang percaya dengan teori dan standard WHO tentang virus corona. Sehingga apapun yang disampaikan WHO ditelan bulat - bulat.
WHO sejak awal langsung membuat keputusan bahwa virus corona adalah "PANDEMI". Tanpa melakukan investigasi apakah benar - benar virus corona ini muncul secara alamiah dan atau memang disebarkan.
Dan total sejak kejadian hingga hari ini, total jumlah kasus dengan total jumlah yang mati dilihat dari data yang john hopkins university, tidak melihat ini sebagai virus yang mematikan. Bahkan sangat tinggi yang kembali sembuh.
Masalahnya sekarang, sudah terbentuk cara berpikir WHO di tengah - tengah para dokter di dunia dalam memandang virus, yang otomatis menjadi sebuah cerita yang menyeramkan jika diterima okeh orang awam dan menyebarkannya lagi.
Virus corona tahun 2002 sudah ditemukan obatnya. Dan obat virus ini telah diujicoba pada tahun 2010-2012. Kemudian ini akan diproduksi masal oleh penggagasnya Bill Gates. Dengan teror yang terbentuk, maka akan memuluskan jalan setiap orang bersedia disuntik vaksin virtual.
Jika WHO bekerja seutuhnya dalam rangka menyelamatkan bangsa di dunia, hal yang hatus dilakukan adalah menggali secara mendalam motif bill gates atas semua ini. Namun yang terjadi justru sebaliknya. Dan bahkan kepala WHO ini mantan dari sekutu bill gates di gavi dalam masalah virus sars dan malaria. Dan john hopkins masih dibawah kendali bill gates
No comments:
Post a Comment