©Yulia Zyryanova/POOL/TASS
Rusia dan negara-negara Asia Tengah terancam dengan gelombang baru krisis migrasi dengan latar belakang situasi di Afghanistan, Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia Dmitry Medvedev mengatakan dalam sebuah opini untuk situs berita Gazeta.Ru, yang diterbitkan pada hari Sabtu.
“Puluhan ribu orang harus meninggalkan tanah air mereka untuk mencari kehidupan yang damai. Sampai hari ini, warga Afghanistan merupakan salah satu kelompok pengungsi terbesar yang mencari perlindungan di Eropa. Babak baru krisis migrasi juga membayangi Rusia dan negara-negara Asia Tengah,” katanya.
Dia menambahkan bahwa AS dan sekutunya "meninggalkan puluhan ribu warga Afghanistan yang, dengan tulus percaya pada 'masa depan Barat,' telah bekerja sama erat dengan NATO selama dua puluh tahun ini.".
“Situasi yang terbentuk di Afghanistan karena tindakan AS menuntut langkah-langkah politik yang dipikirkan dengan matang dan dipertimbangkan dengan baik. Tidak diragukan lagi, Rusia tertarik untuk menyelesaikan perbedaan intra-Afghanistan. Namun, ini harus dilakukan oleh kekuatan politik negara itu sendiri yang mencerminkan seluruh lapisan masyarakatnya,” tegasnya.
Medvedev berpikir bahwa tujuan utama Rusia dalam situasi ini adalah untuk "memastikan tidak hanya keamanan sendiri tetapi juga keamanan sekutu di CSTO." “Jika tidak, konsekuensi dari konflik Afghanistan dapat muncul di wilayah negara tetangga kita,” katanya.
No comments:
Post a Comment