Tuesday 1 June 2021

Selama Uji Coba Pembelajaran Tatap Muka, 14 Ribu Lebih Guru di Kota Bogor Divaksin Covid-19

Selama Uji Coba Pembelajaran Tatap Muka, 14 Ribu Lebih Guru di Kota Bogor Divaksin Covid-19

Selama Uji Coba Pembelajaran Tatap Muka, 14 Ribu Lebih Guru di Kota Bogor Divaksin Covid-19














Selama Uji Coba Pembelajaran Tatap Muka, 14 Ribu Lebih Guru di Kota Bogor Divaksin Covid-19 (ilustrasi)/perumda ppj kota bogor









Keseriusan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor dalam menggelar uji coba Pembelajaran Tatap Muka (PTM) nampaknya bukan hisapan jempol belaka.




Hal tersebut dibuktikan dengan keseriusan Pemkot Bogor dalam melakukan vaksinasi covid-19 terhadap tenaga pendidik.


Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor Sri Nowo Retno mengatakan, dari 16.764 guru terdaftar sebagai penerima vaksin di Kota Bogor, 14.142 diantaranya sudah menerima vaksin covid-19.


"Artinya sudah sekitar 84,4 persen guru di Kota Bogor sudah kami vaksin covid-19," katanya, kepada ayobogor.com Selasa 1 Juni 2021.


Meski belum 100 persen guru menjalani vaksinasi covid-19, Dinas Kesehatan Kota Bogor akan terus melakukan vaksinasi, mengingat pada Juli 2021 mendatang pemerintah memperbolehkan sekolah menggelar PTM.


"Ada sekitar 16,6 persen lagi guru yang belum divaksin. Tapi tetap proses vaksinasi masih terus berjalan. Mengingat saat ini kita juga sedang melakukan ujicoba PTM," tuturnya.


Pada uji coba PTM ini setidaknya ada 73 sekolah yang akan ikut ambil bagian dalam uji coba PTM. 73 sekolah tersebut terdiri dari 36 SD dan 37 SMP.


Dari 37 SMP yang mengikuti uji coba PTM, terdiri dari 20 SMP Negeri dan 17 SMP Swasta. Sementara untuk jenjang SD, ada 6 SD yang tersebar di 6 kecamatan yang ada di Kota Bogor



PTM Hanya 3 Jam



Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Kota Bogor sudah berjalan namun masih tahap simulasi di tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP).


Wali Kota Bogor Bima Arya mengatakan, kondisi kasus corona di Kota Bogor sedang landai, bahkan tingkat hunian rumah sakit dibawah 20 persen, yang mana angka ini terendah di Jawa Barat.




“Namun demikian jika ada kejadian di lapangan atau tren di Kota Bogor kurang baik, maka kita akan adakan evaluasi. Untuk sekarang sistemnya siap,” jelasnya.


Dalam simulasi PTM tersebut, Bima Arya menyebutkan, materi yang diberikan belum sepenuhnya, namun terlebih dahulu difokuskan pada edukasi dan sosialisasi tentang Covid-19.


Hal itu dimaksudkan agar anak-anak paham tentang Covid-19 sebelum diminta menaati prokes.


“Makanya tadi saya memberikan penjelasan sederhana tentang berbahayanya ketika kita tidak menaati prokes,” terangnya.


Setelah itu, kata dia, pertemuan berikutnya fokus pada materi dan itu pun terbatas, hanya 3 jam dalam sehari. Kemudian, kapasitas kelas hanya 50 persen.


“Kita juga ingin memastikan agar anak-anak harus selalu dimonitor oleh orang tua. Apabila ada gejala langsung ada tindakan dan diminta untuk tidak hadir ke sekolah,” tegas Bima Arya.


Kepada pihak sekolah dan Disdik, Bima Arya meminta semua data, terkait siapa saja siswa yang ketika pulang masih menggunakan transportasi umum (angkot), sehingga harus selalu dimonitor.


“Itu tetap jadi atensi khusus. Fasilitas di sekolah untuk mendukung pelaksanaan PTM saya lihat tadi sudah siap apabila ada kejadian,” katanya.


Bima Arya menerangkan, standar sekolah yang bisa melaksanakan simulasi PTM diantaranya adalah sekolah yang siap dengan fasilitas kesehatan dan protokol kesehatan, adanya izin dari komite sekolah.


Kemudian hanya siswa yang mendapat izin dari orang tua yang bisa mengikuti simulasi PTM dan harus mengisi check list yang telah ditentukan.


“Untuk pelaksanaannya bergantian, kita menimbang resiko jika dilaksanakan serentak. Sekarang pengenalan dulu sambil dipelajari kelemahan-kelemahan yang muncul apa saja,” katanya.




Kepala Disdik Kota Bogor, Hanafi menambahkan, simulasi PTM di Kota Bogor dimulai 31 Mei hingga 4 Juni yang diikuti 36 SMP Negeri dan swasta secara bergantian sesuai jadwal yang disusun.


“Di hari pertama ada 9 sekolah yang melaksanakannya secara bergantian,” katanya.


Sementara untuk SD saat ini kata dia, masih dalam tahap verifikasi. Rencananya simulasi PTM akan dilaksanakan pada 21 Juni.

No comments: