Kompas.com - memuat kisah seorang pria asal Batam, yang menjual hp rusak untuk membeli beras di tengah penerapan pembatasan sosial pandemi virus corona.
Warga Kavling Kamboja, Blok B1, Nomor 87, RT 004 RW 015, Kelurahan Sei Pelenggut, Kecamatan Sagulung, itu mengaku terpaksa menjual HP rusak karena tidak ada cara lain.
Ia tidak bisa bekerja serabutan karena tak ada satu pun orang yang mau mempekerjakannya akibat wabah virus corona.
Ditemui di kediamannya, bapak lima anak ini itu menceritakan, kejadian ini berawal dari kebingungannya untuk membeli beras untuk dimakan bersama istri dan lima anaknya di rumah.
Selain tidak memiliki uang, akibat dampak virus corona atau Covid-19, Ason tidak lagi bekerja untuk mencari nafkah.
“Saya kerja serabutan, jadi apa yang bisa dikerjakan, saya kerjakan. Yang terpenting mendapatkan uang dan uangnya bisa dibawa pulang,” ungkap Ason saat ditemui di rumahnya, Kamis (17/4/2020)
Biasanya, kata Ason, per hari ia bisa membawa pulang uang Rp 25.000 hingga Rp50.000.
Namun sejak wabah Covid-19 melanda Indonesia, khususnya di Batam, Ason sulit untuk mendapatkan upah harian dari orang lain.
Ia juga tahu bahwa harga jual ponsel rusak tersebut tidak cukup untuk membeli beras.
Selanjutnya
No comments:
Post a Comment