Wednesday, 22 April 2020

Kab Bogor - Kekurangan Tenaga Medis

Kab Bogor - Kekurangan Tenaga Medis


PemKab Bogor, minimnya tenaga medis menjadi kendala dalam memerangi virus corona atau covid-19 di wilayahnya. Bupati Bogor Ade Yasin menjelaskan bahwa, dokter spesialis paru di Kabupaten Bogor hanya sedikit.




Ade : "Di Kabupaten Bogor jumlah dokter hanya 2.238 yang terdiri atas 823 dokter umum, 345 dokter spesialis dan 139 dokter gigi. Sementara dokter paru tentu jauh lebih sedikit lagi."


jika jumlah dokter tersebut diasumsikan dengan jumlah masyarakat Kabupaten Bogor yang mencapai 5,9 juta jiwa, maka satu dokter harus menangani sekitar 2.500 orang.


"Masalah semakin pelik karena persebaran dokter, perawat, Puskesmas dan tempat tidur di rumah sakit juga tidak merata. Peralatan mereka juga terbatas sehingga amat rentan terserang virus mematikan itu," ungkap Ade Yasin.


Sekalipun demikian, Ade Yasin mengatakan akan terus memperjuangkan pergerakan masyarakat saat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) demi menekan angka penyebaran COVID-19, terlebih pergerakan masyarakat dari DKI Jakarta maupun sebaliknya.


"Jakarta adalah episentrum wabah virus corona di Indonesia. Sekitar separuh kasus dan jumlah kematian disumbang oleh Jakarta. Jika pusat episentrum diperluas dengan memasukkan kota/kabupaten di sekitar Jakarta atau Jabodetabek, porsinya mencapai sekitar 70 persen," ungkapnya.




Ade Yasin bersikeras meminta kereta rel listrik (KRL) berhenti operasional sementara, dengan mendesak Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengkaji ulang aturan yang diterbitkan Jumat 17 April 2020.


"Saya berharap KRL Jabodetabek setop untuk sementara dan Kemenhub mengkaji ulang keputusan ini," ujarnya.
































⚠ Peringatan Covid-19



















Update kasus virus corona di tiap negara




No comments: