Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor telah pemesanan 75 peti untuk jenazah Covid-19. Dari 75 peti mati tersisa 15 peti belum diterima dari pihak ketiga. Peti itu telah didistrubisikan ke rumah sakit dan puskesmas di kota Bogor.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Bogor, Drs.Priyatnasyamsah menjelaskan, memesan peti jenazah kepada penyedia dari pihak ketiga. Di mana BPBD Kota Bogor menyediakan anggaran 2 juta per 1 peti.
Priyatna : "Untuk pembuatannya kita tidak tahu di mana. Namun memang harganya bervariasi. Akan tetapi peti ini sudah siap pakai. Sisa peti sendiri saat ini ada di Kantor BPBD Kota Bogor."
Peruntukan peti tersebut, selain untuk jenazah yang terkonfirmasi positif Covid-19, juga untuk jenazah yang statusnya masih Pasien Dalam Perawatan (PDP).
Sejauh ini, sambung Priyatna, distribusi peti jenazah tersebut dilakukan secara merata. Terutama distribusi kepada Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD).
“Intinya campur berdasarkan permintaan, kalau dibagi lima ke 15 rumah sakit dari 75 itu. Sisa 15 peti, ya kita tidak ingin bertambah, keinginan kita cukup tidak bertambah tidak ada korban lagi,” pungkasnya.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Bogor, Dedie Rachim memastikan bahwa tidak ada isu yang menyatakan bahwa saat ini Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor kekurangan peti jenazah.
“Peti jenazah di pasaran masih ada, kantung jenazah juga masih ada. Justru yang harus diperhatikan itu APD (Alat Pelindung Diri),” tegas Dedie
No comments:
Post a Comment