Pada hari Rabu pagi, 29 April 2020, Hasil Rapid Test massal para pengunjung dan pedagang pasar sebanyak 197 orang telah keluar. Hasilnya kesemuanya menunjukkan negatif covid-19.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor, Sri Nowo Retno mengungkapkan hasil Rapid Test pada hari Rabu pagi kemarin: “Pagi tadi Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Bogor bersama Dinkes dan PD Pasar Pakuan Jaya melakukan rapid test dengan melakukan skrining massal kepada para pedagang secara acak. Kami menyiapkan 300 rapid test, namun yang hadir diperiksa 197 orang. Dan hasilnya semua negatif.”
Meskipun demikian, Retno menghimbau agar pihak Perumda Pasar Pakuan Jaya harus tetap memberlakukan pengawasan ketat terhadap para pedagang dan pengunjung pasar.
Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa, selain stasiun, pasar juga merupakan salah satu titik yang memiliki risiko tinggi pada distribusi Covid-19.
“Karena banyak interaksi dan ada kerumunan massa. Untuk itu, baik pedagang maupun pembeli harus tetap menggunakan masker dan menyediakan fasilitas cuci tangan yang disediakan pengelola pasar,” jelas Retno.
Retno juga menjelaskan, pihaknya akan terus melakukan tes acak, baik cepat maupun swab di titik-titik potensi penularan.
Nanti ada di pasar lainnya juga. Kita coba untuk skrining dan analisa. Langkah ini dilakukan sebagai bahan untuk menentukan kebijakan Pak Walikota selama PSBB," ujarnya.
Di tempat yang sama, Direktur Utama Pasar Pakuan Jaya, Ir. Muzakkir menjelaskan, para pedagang yang dilakukan tes dipilih secara acak, ada yang dari Pasar Bogor, Plaza Bogor, PKL Pedati, PKL Lawang Saketeng, pengunjung hingga petugas lapangan Pasar Pakuan Jaya.
"300 pedagang yang kita pilih random. Misalnya di lantai 1 kita ambil beberapa titik, lantai lainnya beberapa titik. Hari ini juga kita ajak beberapa pengunjung pasar untuk dilakukan rapid test ini. Karena seperti disampaikan Pak Wali, pasar ini salah satu titik rawan," terang Muzakkir
Sebagai upaya pencegahan, pihaknya mengaku menyiapkan tempat cuci tangan di seluruh pasar di bawah pengelolaan Pasar Pakuan Jaya.
"Semua pasar sudah kita siapkan wastafel, wajib cuci tangan sebelum masuk pasar. Terus yang kedua wajib pakai masker. Kalau yang tidak bawa masker, tidak boleh masuk pasar. Termasuk pedagang yang tidak pakai masker, tidak boleh jualan," jelasnya.
Muzakir juga menegaskan, akan senantiasa meningkatkan pengawasan ke depannya.
Pihaknya juga tak segan – segan memberikan sanksi tegas kepada para pedagang yang berada di bawah naungannya itu.
“Kita akan perketat semuanya dan akan kita awasi secara berkala. Intinya kita akan lakukan sesuai aturan yang berlaku,” tegas Muzakir.
"Agar proses penegakan hukum ini menjadi perhatian kita semua agar berlaku tertib sesuai anjuran pemerintah," ucapnya menegaskan.
Muzakir juga mengaku akan memberikan imbauan kepada pedagang, untuk sementara waktu agar mereka yang tidak masuk dalam delapan sektor pengecualian PSBB menutup operasional tokonya.
Seperti pedagang emas, pakaian, tas, sepatu, sendal, jasa, dan pedagang lainnya yang memang tidak masuk dalam delapan sektor pengecualian.
“Kita akan imbau para pedagang yang tidak masuk dalam pengecualian untuk sementara waktu tidak berdagang. Seperti pedagang pakaian dan lainnya. Kita akan kembali galakkan program belanja online, yang sudah berlangsung pada PSBB tahap pertama lalu,” tutupnya.
No comments:
Post a Comment