Thursday, 16 April 2020

Kepala WHO Mengatakan AS Sudah Lama Menjadi Sahabat Organisasi, Menyesali Keputusan Trump Menarik Pendanaan

Kepala WHO Mengatakan AS Sudah Lama Menjadi Sahabat Organisasi, Menyesali Keputusan Trump Menarik Pendanaan


Merespon keputusan Donald Trump, Kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus, mengatakan bahwa, ia menyayangkan keputusan Presiden AS Donald Trump untuk menahan dana negara untuk WHO. Kepala badan kesehatan global juga menekankan bahwa WHO dan AS telah lama menjadi mitra dan menyatakan harapan bahwa ini akan menjadi kasus di masa depan.




Tedros Adhanom Ghebreyesus menyampaikan: "Amerika Serikat telah menjadi teman lama dan dermawan bagi WHO dan kami berharap akan terus seperti itu. Kami menyesali keputusan presiden Amerika Serikat untuk memerintahkan penundaan pendanaan untuk Organisasi Kesehatan Dunia.."


"The United States of America has been a long-standing and generous friend to WHO and we hope it will continue to be so. We regret the decision of the president of the United States to order a hold on funding to the World Health Organization", Tedros Adhanom Ghebreyesus said.


Kepala WHO menjelaskan bahwa, organisasi akan menilai kerugian dari keputusan Trump dan akan "mencoba mengisi kekosongan" dengan mendiskusikannya dengan mitra yang tersisa.


Tedros Adhanom Ghebreyesus juga menegaskan kembali sebuah sentimen yang sebelumnya diungkapkan oleh banyak negara setelah langkah AS bahwa Washington telah memilih waktu yang buruk untuk menarik dukungannya bagi WHO karena dunia sedang berjuang untuk menghentikan pandemi COVID-19.


Keputusan itu ditanggapi oleh Presiden Asosiasi Medis Amerika Dr. Patrice Harris, sebagai Keputusan yang terlalu tergesa - gesa: "Langkah yang berbahaya dalam arah yang salah yang tidak akan membuat pemulihan kembali lebih mudah". Ia mendesak Trump untuk mempertimbangkan kembali.


Sebelumnya, utusan WHO pada pandemi COVID-19, David Nabarro mengingat keputusan Trump untuk menangguhkan pendanaan untuk organisasi dan menyerukan fokus pada memerangi wabah sekarang dan untuk "meninggalkan tuduhan sampai nanti".


Dia juga menunjukkan bahwa setiap tindakan yang berkaitan dengan WHO mempengaruhi tidak hanya pihak yang bertindak, tetapi seluruh dunia.


Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern juga memberikan dukungan kepada badan kesehatan global setelah Trump menarik dana AS.


"At a time like this when we need to be sharing information and we need to have advice we can rely on, the WHO has provided that. We will continue to support it and continue to make our contributions", Ardern said.


Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell mengatakan sangat menyesalkan keputusan AS, mengingat kondisi yang buruk pandemi coronavirus. Dan rekannya di Jerman, Menteri Luar Negeri Heiko Maas, mengecam keputusan AS itu, dengan mengatakan bahwa "kesalahan yang sama tidak membantu" untuk memerangi virus, yang "tidak mengenal batas".





"We have to work closely together against Covid-19. One of the best investments is to strengthen the UN, especially the under-funded WHO", Maas added.


Kecaman juga datang dari Wakil Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Ryabkov terhadap tindakan Washington bahkan lebih keras, ketika pejabat itu menyebut keputusan Trump untuk menggunduli WHO bukan hanya "sangat mengkhawatirkan", tetapi "egois".


"Such a blow to this organisation at a time when the eyes of the world community are in many ways looking precisely to it is a step worthy of condemnation and censure", he said.











⚠ Peringatan Covid-19



















Update kasus virus corona di tiap negara




No comments: