Warga Kelurahan Kampung Rawa, Johar, Kecamatan Johar Baru, menolak rencana menjadikan Sekolah Dasar (SD) 01 dan 02 dijadikan tempat isolasi penderita corona atau covid 19. Alasan penolakan karena warga takut akan tertular virus corona.
Salah satu warga Kampung Rawa, Erica, ia mengatakan bahwa, warga sekitar sekolah tidak setuju tentang rencana sekolah tersebut dijadikan ruang isolasi. Sekitar 500 warga dari Kampung Rawa menolak dengan alasan khawatir tertular virus covid-19.
"Warga masih menunggu jawaban dari pihak yang telah disurati diantaranya, Gubernur DKI Jakarta, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Wali Kota Jakarta Pusat, Camat Johar Baru, serta Lurah Kampung Rawa terkait penolakan warga," katanya Sabtu 25 April 2020.
Elica menuturkan bagwa, surat yang dikirim itu berupa hardcopy maupun softcopy. Warga berharap semoga ada kejelasan karena kami pun khawatir di sini banyak anak kecil dan orang tua yang sangat rentan terpapar virus Corona itu.
Di tempat teepisah, Lurah Kampung Rawa, Ferry Zahrudin menerangkan bahwa, dua sekolah tersebut memang akan dijadikan tempat isolasi dalam penanganan pasien covid-19. Itu juga sudah pilihan terakhir untuk penanganan covid-19 di wilayah Kampung Rawa.
Ferry : "Karena diminta di mana tempat, ya saya bilang di sekolah itu saja. Tidak ada tempat lagi di sini. Mau pakai gedung SKKT (ruang karang taruna) ada tapi ga bisa menampung banyak, karena hanya sekolah itu yang mungkin menampung cukup banyak orang dalam satu lokasi," kata Ferry ketika ditanya terkait alasan pemilihan SDN 01/02 Johar Baru sebagai lokasi isolasi mandiri yang diminta oleh Dinas Pendidikan DKI.
Menurutnya, dipilihnya dua sekolah yang berada di satu lokasi itu pun terburu-buru. Sehingga belum ada sosialisasi yang dilakukan oleh pihak Kelurahan kepada Rukun Tetangga (RT) maupun Rukun Warga (RW) di Kampung Rawa. "Tingkat kota minta cepat ya saya berikan. Jadinya memang belum ada sosialisasi kepada warga," tungkasnya.
Dua sekolah di Kelurahan Kampung Rawa itu diajukan oleh Dinas Pendidikan DKI Jakarta sebagai lokasi cadangan untuk penyediaan ruang isolasi bagi warga Jakarta jika sewaktu-waktu terjadi lonjakan kasus corona.
Atas rencana tersebut, sebanyak 500 warga dari Kelurahan Kampung Rawa menolak penggunaan sekolah sebagai lokasi penanganan covid karena berada di tengah permukiman warga sehingga berisiko terjadi penularan yang lebih banyak.
Fery mengakui jajarannya telah menerima surat penolakan dari warga Kampung Rawa dari delapan RW. Dirinya belum bisa menjawab keputusan apa yang akan diambil karena menunggu jawaban dari tingkat kota dan provinsi.
"Kita tunggu saja jawaban tingkat kota seperti pak Walikota. Kami ini memang sebelumnya diminta satu lokasi tiap kelurahan harus jadi tempat isolasi mandiri," tutupnya.
No comments:
Post a Comment