Sunday, 19 April 2020

Mesir Merilis 13 Orang Termasuk Zyad Elelaimy Dalam Daftar 'Terorisme'

Mesir Merilis 13 Orang Termasuk Zyad Elelaimy Dalam Daftar 'Terorisme'


Mesir telah mengumumkan 13 orang, termasuk mantan legislator Zyad Elelaimy, dalam "daftar terorisme" negara itu karena berkolaborasi dengan Ikhwanul Muslimin yang dilarang.




Keputusan diterbitkan dalam berita resmi pada hari Sabtu, menyatakan bahwa "penempatan mereka dalam daftar terorisme akan berlangsung selama lima tahun".


Rezim Mesir menyebutkan bahwa, Elelaimy merupakan tokoh kunci pemberontakan rakyat Mesir 2011 yang menggulingkan Presiden Hosni Mubarak lama, yang kemudian ditangkap pada Juni 2019.


Juga tercantum dalam daftar adalah Ramy Shaath, seorang aktivis terkemuka yang memegang kewarganegaraan Mesir dan ditangkap dua bulan setelah Elelaimy.


Sejak penangkapan mereka, pasangan itu dituduh bergabung dengan "kelompok teroris", yaitu Ikhwanul Muslimin, yang telah dilarang setelah 2013 penggulingan Presiden Islam Mohamed Morsi.


Dalam putusannya pada hari Sabtu, pengadilan mengatakan anggota Ikhwan telah menugaskan "kelompok anggota lain... termasuk Ramy Shaath dan Zyad al-Elaimy" dengan melakukan kegiatan melawan negara.


Pengacara pembela Khaled Ali mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa keputusan itu diambil tanpa kehadiran pengacara dan akan diajukan banding.


Ratusan orang telah ditambahkan ke daftar terorisme Mesir dalam beberapa tahun terakhir, termasuk buron dan orang yang ditangkap oleh pihak berwenang.




Langkah itu memberi wewenang kepada pihak berwenang untuk membekukan aset mereka sementara mereka yang tidak berada di balik jeruji dilarang bepergian.


Pihak berwenang telah menangkap ribuan pendukung Morsi sejak pencopotannya, serta aktivis sekuler, jurnalis, pengacara, dan akademisi.

















⚠ Peringatan Covid-19



















Update kasus virus corona di tiap negara




No comments: