Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen mengatakan seluruh santri yang masuk Jateng wajib menjalani masa karantina selama 14 hari sebagai upaya mengantisipasi penyebaran virus corona (Covid-19).
"Semua santri yang masuk ke Jateng wajib dikarantina selama 14 hari dan pihak pondok pesantren wajib menyiapkan untuk tempat karantina itu," katanya di Semarang, Jumat (5/6) seperti dilansir Antara.
Gus Yasin, sapaan akrab Taj Yasin Maimoen itu, mengaku sudah berkomunikasi dengan sejumlah pengasuh pondok pesantren maupun organisasi pondok pesantren di Jateng terkait hal tersebut.
Apabila pondok pesantren tidak memiliki tempat karantina yang memadai, kata dia, bisa menggunakan fasilitas lain yang ada di daerahnya.
Baca juga: Terori Konspirasi Pandemi Virus Corona Dianggap Berita Palsu ?.
Baca juga: Rusia Dan China Mencurigai Virus di Sebar oleh AS.
"Bisa koordinasi dengan Satgas Jogo Tonggo di daerahnya masing-masing untuk menempati tempat karantina yang kemarin sudah disiapkan di berbagai desa atau bisa juga menggunakan fasilitas lain, seperti gedung sekolah dan sebagainya," ujarnya.
Gus Yasin juga meminta seluruh pengasuh pondok pesantren mewajibkan santri untuk menjalani cek kesehatan sebelum kembali, sebagai acuan penanganan saat tiba di ponpes.
"Semua yang datang harus sudah periksa kesehatan dari daerahnya, bisa puskesmas, dokter pribadi atau rumah sakit. Ini untuk menindaklanjuti penanganan di pondok," kata Gus Yasin.
Putra ulama mendiang KH Maimoen Zubair itu juga mengaku telah menerapkan protokol kesehatan secara ketat di pondok pesantrennya di Sarang, Kabupaten Rembang.
Gus Yasin menyebut ada dua tempat yang disiapkan untuk keperluan itu, yakni di bagian timur dan di bagian barat pondok pesantren untuk menampung serta mengecek kesehatan para santri.
"Kami kerja sama dengan Dinas Kesehatan Rembang untuk melakukan pengecekan kesehatan dulu. Setelah itu, mereka akan kami arahkan ke tempat karantina yang sudah kami siapkan," ujarnya.
No comments:
Post a Comment